Share

Bab 98. Putri yang Terluka

"Ayahku ini memang ganteng. Pantas ibu jatuh cinta padanya. Cinta mati, sampai ga bisa move on," bisik hati Wuri.

"Nanti siang aku jemput lagi. Aku mau tahu kamu sekolah di mana. Jadi nanti aku langsung bisa temui kamu di sekolah.” Rudy mengutarakan rencananya.

"Baiklah. Saya keluar jam 2 siang," kata Wuri. Wuri tidak mungkin menolak bertemu ayahnya. Sekalipun dia tahu, ibunya pasti tidak akan suka.

"Ya, oke." Rudy tersenyum. Wajahnya terlihat gembira mengetahui Wuri tidak menolaknya.

"Terima kasih sudah mengantar, Om." Wuri melepas seatbelt, membuka pintu mobil, keluar dan menutup kembali pintu mobil.

Rudy masih memperhatikan Wuri sampai dia masuk ke gerbang sekolah. Lalu dia jalankan mobil menuju ke kantor.

"Hei, Wuri! Siapa yang antar kamu?" Dela teman Wuri bertanya.

"Eh ... itu, ayahku," jawab Wuri.

Dia tersenyum sendiri. Ayahku ... Akhirnya dia bisa mengatakan itu pada temannya. Yang tak pernah kepikir seumur hidupnya satu kali dia akan tahu siapa ayahnya.

"Ga pernah lih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status