Setelah belanja memasuki beberapa toko. Azela memasuki Swalayan mengambil banyak cemilan, roti, ice cream, perlengkapan alat mandi beberapa kotak, sabun cuci, mie 10 dus, telur 10 rak, gula, tepung, rempah-rempah dan makanan frozen seperti kentang, nugget, daging ayam, daging sapi, udang, ikan serta aneka buah. Azela akan menghabiskan uang Ferro sangat banyak hari ini. Kebeteluan Ferro membayar semua belanjanku, ekalian saja aku belanja keperluan anak panti. Setelah pengawal Ferro mengurus pembayaran, mereka terkejut dengan banyaknya belanjaan kekasih Tuannya, mereka merasa ini adalah kebutuhan untuk 3 bulan. Azela akhirnya keluar dari Mall. Barang-barang semua untuk keperluan panti iya simpan dalam mobil pengawal Ferro. Sedangkan barang belanjaanya sendiri dia simpan di mobilnya. Azela membawa mobilnya keluar dari halaman Mall. Setelah berjalan selama 10 menit Azela singgah di toko kue. Dia ingin membeli kue untuk anak dan ibu panti. Pengawal yang berada di belakang juga ikut
Pesta ulang tahun perusahaan Horace Group telah tiba, Pestanya akan di lakukan pada malam hari pukul 7 di salah satu hotel milik Ferro. Deringan ponsel berbunyi. Ferro yang sedang mengecek email, mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang menelpon, setelah melihat kalau Mommynya yang menelpon, Ferro langsung mengangkatnya. "Halo" jawab Ferro. "Sayang, kamu akan datang kan nanti malam ke pesta ulang tahun perusahaan ?" "Tentu saja Mom, Ferro akan datang" "Hmm, Mommy mau kamu membawa kekasihmu pada kami nanti malam" ucap permintaan Risa. "Akan aku usahakan Mommy" "Baiklah, sampai jumpa nanti malam sayang" "Iya Mom" sepasang suami istri paruh baya sedang menikmati secangki teh di balkon kamar. Alexander yang melihat Risa telah selesai menelpon Ferro, berjalan mendekat. "Apa kata Ferro sayang ?" tanya Alexander sambil memeluk istrinya dari belakang. "Hmm dia mengatakan akan datang dan aku menyuruhnya untuk membawa kekasihnya nanti malam" jawab Risa Berbalik bada
Pagi berganti malam, suasana Ballroom pesta ulang tahun perusahaan sudah ramai dengan para tamu undangan. Berbagai kalangan telah datang dari pejabat, pengusaha dan para artis. Semua mengenakan pakaian yang mewah. Pemilik pesta belum hadir, para tamu sudah tidak sabar menunggu pemilik pesta terutama para wanita tidak sabar melihat Ferro Alexander, pria paling tampan di negara ini. Semua wanita tergila-gila ingin melihatnya. Setelah 10 menit kemudian berlalu, akhirnya pemilik pesta telah datang. Dari pintu Ballroom sepasang suami istri berjalan masuk, pria paruh baya yang masih tampan dan gagah di usianya yang tidak mudah lagi dan seorang wanita yang sangat cantik walau umur sudah tidak mudah juga, tapi kecantikannya tidak pernah sirna. Berjalan di karpet merah dengan satu tangan Alexander memeluk pinggang istrinya. Para sesama usianya merasa iri melihat keromatisan Alexander kepada istrinya. Para wanita paruh baya juga sama menggilai Alexander. Mereka semua masih berusaha mende
Dikamar mewah, seorang pria tampan tidak tidur dari semalam, dia mencari keberadaan kekasihnya yang sampai sekarang belum di temukan. Sejak mengetahui kekasihnya pergi dari Ballroom setelah mengecek CCTV pria tampan ini langsung meninggalkan Ballroom begitu saja, kembali ke mansionnya. Dia tidak bisa berpesta kalau kekasihnya tidak ada. Suara ponsel berdering. Ferro yang sedang duduk di ruang kerjanya menyadarkan kepalanya pada sadaran kursi, membuka matanya pada deringan telpon ketiga. "Halo Mom" jawab Ferro dengan suara beratnya. "Sayang kamu semalam kemana saja ? Mommy dan Daddy menunggu kamu kembali membawa kekasihmu" tanya Risa. "Aku ada urusan mendadak Mom" jawab Ferro singkat. "Apa kamu baik-baik saja nak ?" tanya Risa. "Aku baik-baik saja Mom" "Ya sudah, Mommy mau katakan besok datanglah di mansion untuk makan malam bersama" "Iya Mom, Ferro akan usahakan datang" "Mommy tutup ya sayang" sambungan telpon berakhir. Ferro melihat langit-langit ruangan kerjanya, memiki
Sudah dua hari, Ferro Alexander tidak bisa tidur. Sampai detik ini Ferro belum menemukan kebaradaan Azela. Bahkan nomor kontak Azela juga masih tidak aktif. Hedy juga memberi perintah kepada suruhannya untuk mencari Azela di Singapura tempatnya tinggal, dikantor dan butiknya juga, Azela tetap tidak ada. Orang di mansion Azela hanya mengatakan jika Tuannya bersama Azela belum kembali dari Indonesia. Ferro sangat frustasi mencari Azela. Dia berniat ingin mencari keberadaan Kakek dan Nenek Azela lalu menemuinya, menanyakan keberadaan Azela mungkin bersama mereka. Selama dua hari ini, Ferro tidak pergi ke perusahaan. Dia hanya sesekali bekerja di ruangan kerjanya di mansion. Pikirannya yang kalut membuatnya tidak bisa fokus bekerja. Mungkin karena dia sudah sangat mencintai Azelaa dan tidak ingin kehilangannya. Azela adalah wanita yang tepat baginya yang pantas menjadi istrinya. Wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta. Dia merasa seperti Daddynya merasakan jatuh cinta sekali dengan wa
Luka yang di rasakan Azela tidak membuat dia menjadi terpuruk. Dia mempunyai tanggung jawab besar, dia tidak akan mengorbankan tanggung jawab besarnya hanya karena seorang pria melukai hatinya. Azela mengakui hatinya yang mulai bisa menyayangi Ferro, perhatian dan sikap Ferro membuat Azela menyayanginya setelah kejadian kemarin. Hari ini Azela ingin berkunjung ke butik, melihat keadaan butiknya sebelum dia kembali ke Singapura. Azela mengendarai mobilnya menuju ke butik, hari ini dia menggunakan blouse warna biru langit dipadukan dengan rok mini dan sepatu boots berwarna coklat membuat penampilan Azela sangat anggun. Mobil telah sampai di butik, memakirkan mobilnya diparkiran lalu turun dari mobil, melepas kaca mata hitamnya lalu berjalan masuk ke dalam butik. Semua pegawainya kagum melihat penampilan Azela. Butik sangat ramai, ada yang tidak bisa duduk karena semua sofa penuh, antrian pembayaran di kasir juga banyak sekali. Azela melihat semua pakaian-pakaiannya, sudah banyak y
Azela masih berada di butik, membaca laporan-laporan penjualan meskipun laporan itu sudah dikirim juga di emailnya tapi Azela belum sempat membukanya. Dia menyempatkan membaca laporan itu langsung yang sudah di cetak yang akan di jadikan arsip. Sampai siang ini Azela belum mengabari Kakek dan Neneknya, bukannya lupa dan tidak peduli tapi dia akan langsung menemui Kakek dan Neneknya di apertemen lalu mengajak kembali ke Singapura. Saat melihat isi laporan penjualan, terdengar suara ketukan pintu. "Masuk" ucap Azela. Pintu terbuka menampilkan Mala masuk ke dalam. "Permisi Miss, dibawah ada Tuan Ferro mencari anda dan ingin menemui anda" ucap Mala. "Usir dia dari sini" ucap ketus Azela. "Tapi Miss" ucapannya Mala terpotong. "Usir saja langsung" ucap Azela lagi menatap tajam Mala. Mala pamit undur diri, sambil berjalan dia memikirkan kalimat yang tepat untuk dia gunakan nanti berbicara pada Ferro. Dengan langkah yang ragu Mala berjalan sampai di depan Ferro duduk denga
Setelah kejadian kemarin, terlihat sangat jelas perubahan pada Ferro, yang biasanya dia tegas, dingin dan kejam sekarang semakin dingin dan kejam tanpa melihat situasi, membuat para karyawan di perusahaan takut ketika berpapasan dengan Ferro.BRAK "Apa kamu bisa kerja ha ?" ucap Ferro dengan menatap tajam Manager produksi. Ferro melempar laporan produksi ke lantai. Ada sedikit kesalahan laporan itu yang membuat Ferro marah, tapi kemarahannya ini membuat Manager itu ketakutan. "Aku berikan waktu sampai siang, jika belum selesai kau di pecat" ucap dingin Ferro. "Baik tua-n" jawab Manager produksi itu yang tubuhnya sudah bergetar. Setelah itu, dia pamit keluar dari ruangan. Hedy menghampiri Manager itu, Hedy tau kalau dia mendapat kemarahan Ferro. "Apa kau baik-baik saja ?" tanya Hedy. "Aku baik-baik saja Tuan" jawab Manager produksi itu."Selesaikan cepat kesalahanmu, periksa kembali sebelum kau datang kembali" "Baik Tuan, Saya permisi dulu" pamit Manager itu. Hedy hanya meng