Share

Bab 109

Lagi, sebuah panggilan telepon tanpa nama membuat pikiranku seketika mengingat kiriman misterius itu, ada rasa ingin mengabaikan panggilan ini, tetapi rasa penasaran akhirnya mengalahkannya, tanganku kini bergerak menggeser tombol hijau dilayar.

"Assalamualaikum, halo?" Aku menyapanya lebih dulu.

****

Tak terdengar balasan dari lawan bicaraku, hingga tiga kali aku menyapanya, seseorang di sana tetap diam.

"Siapa ini?" Tanyaku untuk yang terakhir kalinya.

"Batalkan pernikahanmu!" Suara berat seseorang menjawabnya. Suara yang sengaja disamarkan, tak jelas apakah suara laki laki atau perempuan.

"Apa maksudmu?" Aku balas bertanya.

"Turuti saja, jika kau ingin hidupmu tenang."

Klik.

Sambungan telepon terputus. Aku menghela nafas panjang, entah apa kali ini maksud si peneror itu.

Mbak Sita melirik dengan tatapan tanya, aku memaksa diri untuk tersenyum agar ia tidak khawatir. Bagaimanapun aku juga harus memastikan pengasuh anakku itu merasa aman berada di rumahku. Aku tak ingin karena teror
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status