Share

Bab 32. Perasan Sapu Tangan  Rembesan ASI-ku

Bab 32. Perasan Sapu Tangan Rembesan ASI-ku

“Tidak, Sayang! Om Elang tidak mengusir mama. Sini, masuk! Salim dulu Om Elangnya, Nak!” ucapku, sontak membuat mata Elang beralih kepadaku. Kubalas tatapannya dengan senyum lembut. Wajah ketatnya berangsur surut.

“Siapa dia?” tanyanya pelan.

“Dia putri sulungku. Namanya Nada. Nada, salim Om Elang, Nak!” titahku.

Nada melangkah masuk dengan langkah masih takut-takut. Mas Dayat menggandeng tangannya mendekati kami.

“Selamat siang, Om!” ucap Nada seraya mengulurkan tangan. “Nama saya Nada, Om,” sambungnya saat Mas Elang menjabat tangan mungil itu. Nada mencium punggung tangan kurus tak berdaging itu.

“Kelas berapa?” tanya Mas Elang ramah. Syukurlah, ternyata dia bisa bersikap lunak kepada putriku.

“Kelas tiga, Om,” sahut Nada dengan sopan. “Maafin, Mama kalau dia ada salah, ya, Om! Jangan marahin Mama, kasihan dia selalu dimarahin oleh semua orang. Dulu sering dimarahin nenek, tante Ambar, tante Sekar, Papa, juga kemarin dimarahin oleh Mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status