Share

Bab 37. Jangan Curi Hati Putraku, Ning!

Bab 37. Jangan Curi Hati Putraku, Ning!

“Bu Ajeng menyambutku dengan wajah cemberut. Ini aneh, kenapa dia? Apakah karena kemarin aku seharian di rumah sakit menjaga Rara dan tak datang lagi ke restoran? Kan aku sudah minta izin semalam?

“Maaf, Bu, kemarin itu, anak saya belum bisa ditinggal, makanya saya tidak balik kerja. Putri saya trauma, jadi saya belum berani meninggalkannya sendirian,” ucapku dengan nada sangat rendah. Berharap dia mengerti.

“Ndak apa-apa! Itu, bumbu rendang, kamu pegang!” perintahnya tanpa menatap wajahku. Segera kuraih mangkuk dan rak tempat bumbu kering. Kuracik dengan penuh konsentrasi. Kulupakan sejenak masalah Rara, agar bisa fokus dalam menakar.

“Nanti siang, kakak-kakak si Elang pada datang,” kata Bu Ajeng tanpa menoleh ke arahku.

“Oh, iya, Bu!” sahutku masih bingung, kenapa dia mesti lapor kepadaku. Apakah ada sesuatu yang dia khawatirkan bila anak-anaknya semua datang nanti? Dan itu ada hubungannya dengan aku, begitu?

“Mereka mau bertemu Elang! Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status