Share

Bab 44. Ditahan Karena Terjerat Hutang

Bab 44. Ditahan Karena Terjerat Hutang

“Bening! Kowe …!” Kedua mata Bu Ajeng membulat sempurna, tentu saja sangat kaget dengan keputusanku.

“Maaf, saya permisi mengambil barang-barang saya di belakang!” ucapku lalu meninggalkan mereka dengan langkah terburu.

“Tunggu, Bening! Tadi kowe ngomong opo, ha?” Bu Ajeng bangkit dari duduknya lalu mengejarku. “Kowe ngomong apa tadi? Coba kowe ulangi! Aku ora mudeng!” teriaknya menyentak lenganku.

Aku menghentikan langkah, “saya bilang, saya mau berhenti! Dan saya minta catatan utang-utang saya!” jawabku lalu melanjutkan langkah lagi menuju kamar gudang.

“Kok, enak tenan kowe mau berhenti! Kamu itu punya hutang banyak karo aku! Gimana kowe bayarinya kalau kowe berhenti kerja, ha? Ueeenak aja mau berhenti! Enggak bisa!” Senggaknya sekali lagi menghentakkan tanganku.

“Mengenai hutang-hutang saya, Ibu enggak usah takut! Bila perlu buat surat perjanjian di atas materai! Saya akan bayar hutang saya, tapi tetap secara cicil! Karena itu perjanjian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status