Share

Bab 49. Nek Ayang Malaikat Atau Musuh Baruku

Bab 49. Nek Ayang Malaikat Atau Musuh Baruku

“Om kita mau ke mana?” tanya Rara saat mobil Mas Elang terpaksa berhenti di lampu merah.

“Kita ke rumah baru kalian, Sayang!” sahut Mas Elang menoleh ke belakang.

“Rumah baru? Nanti enggak diusir lagi kayak tadi, kan, Om?” oceh Rara terlihat senang. Namun tidak dengan Nada.

“Kita pindah-pindah terus, Ma?” lirihnya terlihat murung. Dia sangat jarang bicara, bila kali ini dia bicara itu artinya hatinya sedang sangat tidak nyaman.

“Maafkan mama, Sayang,” ucapku pelan.

Lampu jalan berubah warna, mobil kembali berjalan. Suasana hening. Rara yang biasanya tak berhenti mengoceh kali ini diam membisu. Sepertinya dia paham kesedihan kakaknya, meski dia sendiri merasakan hal yang sama. Bahkan penderitaannya tentu lebih parah, karena trauma yang penah dia alami, pasti sering menyergap juga. Kedua putriku berubah menjadi pendiam.

Nyesss! Kembali ada perih di sini, di hati ini. Kenapa aku belum bisa membahagiakan putri putriku? Apakah aku sudah gag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status