Share

Bab 41. Maaf, Kinanti, Aku Tidak Menjual Anak!

Bab 41. Maaf, Kinanti, Aku Tidak Menjual Anak!

Aku mengangguk seraya melemparkan senyum ramah. Gadis itu mengulurkan tangan sambil tersneyum lagi. Aku ragu untuk menyalamnya. Minder tepatnya. Mana berani aku menyentuh tangan lembut dan mulus itu dengan tangakku yang kasar dan tapanya kapalan seperti parutan kelapa ini. Aku takut kulit mulusnya akan tergores.

“Kinanti,” ucapnya masih tersenyum.

“Saya Bening, Mbak,” ucapku terpaksa menyalamnya, namun tak sampai sedetik aku langsung menarik tanganku lagi.

“Jadi piye ceritane? Nopo kowe enggak bisa membujuk Elang?” semprot Bu Ayu kemudian.

“Saya sudah berusaha, Bu. Tapi Mas Elang tetap enggak mau. Saya minta maaf,” ucapku menunduk.

“Trus, sekarang dia ke mana? Tak pikir masih di sini, makanya kami susul ke mari.”

“Katanya mau pulang, Bu.”

“Yo, weslah. Gini, ya, Ning! Bapak sama Ibu sudah rembukkan tadi di jalan, Kinanti juga setuju, iyo, kan, Nduk?” kata Bu Ajeng menoleh kepada gadis cantik di sampingnya.

“Iya, Tante,” sahut gadis it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status