Share

Bab 91.  Pengakuan Bude Asih

Bab 91. Pengakuan Bude Asih

“Yang kemarin aku ceritakan itu,” sergah Mas Elang semakin serius.

“Yang mana?”

“Ning?”

“Beneran aku lupa, yang mana, Sayang?”

“Yang masalah ranj –“

“Ssst! Itu gak penting! Kalau aku sih, enggak gituan juga enggak apa-apa! Tapi dari cara Mas mencuri cium ke aku, aku jadi ragu,” cecarku sengaja menggodanya.

“Ragu apa?” Mas Elang mengernyit.

“Aku yakin kalau sebenarnya Mas Elang itu baik-baik saja! Apa perlu kita tes dulu?”

“Beneran kamu mau si tes dulu, ayo, sini!” Mas Elang tiba-tiba meraih leherku dan langsung menggelitik bagian tertentu tubuhku.

“Ennnggak, ampuun, ampun, enggak jadi ….!” teriakku sambil tertawa kegelian. Tapi Mas Elang tak mau melepasku.

“Ning! Jadi kowe beneran Bening, toh, Nduk?!”

Sontak Mas Elang melepasku. Kami menoleh ke arah pintu yang menghubungkan halaman belakang ini dnegan dapur. Bude Asih sudah berdiri di sana dengan mata basah.

“Bude, ini beneran Bude Asih, kan? Aku beneran Bening, Bude!” tukasku lalu berla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
ibu ambar sekeluarga memang kejam ya,,untung bude ketemu bening,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status