Share

SIKAP MENYEBALKAN BENN

Kedua bola mataku berotasi menanggapi tanggapan berlebihan Benn pada dokter laki-laki yang batu saja memeriksa keadaan tubuhku. Laki-laki itu seolah memeraankan peran utama dalam cerita tanpa mengerti dialog dan alur yang sudah dimantapkan oleh sang penulisnya.

Aku tak menganggap diriku sedang geer sekarang ini, yang jelas laki-laki itu bereaksi seolah ia adalah laki-laki penting yang ada di skenario yang dibuat Tuhan dalam hidupku. Secara kasarnya, kubilang ia berusaha terlihat sebagai kekasihku, ya walaupun dokter pun sepertinya percaya apa yang sedang dilakukannya sekarang.

“Terima kasih, dok,” ucap Benn yang kembali kutanggapi dengusan keasl. Aku tersenyum tipis untuk menghormati dokter dan dua suster yanag ikut serta, tiga manusia berpakaian serba putih itu meninggalkan ruang rawat yang menampungku sendirian. Menyisakan Benn sebagai manusia asing dengan diriku sang pasien yang ditinggalkan Nenek. Sungguh, deni apapun tak pernah terlintas dalak benak untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status