Share

TAK ADA SALAHNYA MEMULAI

Untuk sesekian kalinya, ketukan pada pintu secara beruntun berhasil membuat umpatan keluar dari mulutku dengan sebegitu mudahnya. Dengan sangat terpaksa dan malas, aku bangkit dari posisi tertidur tengkurap menjadi berdiri tegap. Sandal rumahan yang biasanya kupakai ini melekat apik pada kedua kaki, membawaku berjalan menuju pintu kamar untuk menuruni satu persatu anak tangga, membukakan pintu untuk tamu yang belum kuketahiu siapa manusia yang berkunjung sore-sore seperti ini.

Aku membuka pintu setelah membuka kunci dua kali, namun sepersekian detik setelahnya aku terkisap karena Lee dan Joo masuk ke dalam rumahku dengan masing-masing tangan mereka membawa kantung belanjaan dengan merk supermarket di dekat komplek. Aku kembali menutup pintu utama kembali, kemudian memperhatikan dua manusia yangh menjalin kasih itu menggerutu karena aku terlalu lama membuka pintunya.

Mungkin biasanya Lee dan Joo langsung masuk bila berkunjung di rumahku, namun kali ini pintu utama selalu ku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status