Share

Eh, Eh, [2]

Sarannya kurespons dengan tawa kecil. “Nggak perlu. Tenang aja, kamu udah kumaafin. Dan aku sekarang tau alasanmu suka sama Thea. Oke, bisa diterima. Berhubung aku juga pernah kena tipu sama orang yang sama. Saat dia pengin, Thea bisa berubah jadi cewek manis yang menyenangkan.”

Marco mengibaskan tangan kanannya. “Udah ya, ini terakhir kali kita bahas masalah itu. Aku beneran malu, tau. Setelah ini, nggak usah ngomongin soal Thea lagi.”

Obrolan kami diinterupsi oleh Levi. “Nef, kamu beneran mau nginep di sini?” tanyanya. Cowok itu baru saja menuntaskan perbincangan di telepon dengan orangtuanya. Levi meletakkan gawainya di meja tinggi yang berada di sebelah kanan ranjang. “Nggak apa-apa? Padahal, udah ada Marco. Aku bakalan aman. Nggak ada bahaya sama sekali,” selorohnya.

Aku menggeleng. Tawa kecilku pecah karena kata-kata Levi. “Aku tadi udah nelepon ke Rumah Borju. Minta izin sama ibu kos. Kan nggak ada sal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status