Share

Kisah Kita Belum Berakhir [3]

Amara tidak berselera melakukan aktivitas apa pun di luar olahraga. Dia bahkan sempat membolos kuliah hingga dua hari dan mengabaikan pertanyaan dari Merry. Gadis itu merasa dia berhak untuk berduka sendiri dengan cara yang dipilihnya. Untung saja ibunya sekarang ini jauh lebih pengertian dan tak pernah lagi mendesak atau memaksakan keinginan. Sejak tahu bahwa Amara nyaris mengakhiri hiddupnya, Merry berubah lebih sabar dan menahan diri.

“Apa kamu sakit, Mara?” tanya Ika yang sengaja datang ke kamar gadis itu, di pagi kedua Amara membolos. “Kamu belum keluar kamar untuk sarapan. Padahal ini udah lumayan siang. Mau dibawain sarapan ke sini? Saya tadi bikin nasi goreng teri medan.”

Air liur Amara seolah berkumpul di mulut saat mendengar menu yang dimasak Ika pagi ini. Dia dan almarhum ayahnya adalah penyuka nasi goreng teri medan. “Nanti aku makan di dapur aja, Mbak. Aku nggak apa-apa, kok. Cuma lagi sedih aja.”

Tanpa diminta, A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status