Share

Kebenaran bikin melongo

Mas Bayu tak bergeming mendengar ucapan Eis. Eis menumpahkan kekesalannya dimobil.

"Sabar, Eis sabar. Kalau dipikir, seharusnya aku yang punya niatan membunuh mereka semua, terutama Johan, Diki, Yati dan ibu tiriku."

"Ibu nya udah koit, Rin." Sahut Eis.

"Eh sori, maksudnya mereka yang jahat dan merampas semua kebahagiaanku sejak kecil."

'Kan, masalalu terulang lagi. Sebenarnya malas sekali membahas ini.

"Meraka itu emang nggak tau malu. Apa udah putus urat malunya?" Eis nampak galau.

Mobil berhenti kami sampai rumah. Kami masuk rumah.

Eis duduk di sofa ruang tamu, aku, Mas Bayu, Dimas dan Pak Ilyas ikut duduk juga.

"Rin, traktir bakso s*t*n dong, biar keselku sembuh." Eis merengek manja.

Ada-ada saja ulah Eis, masa bakso bisa menghilangkan kesal. Ya sudah ku turuti maunya dia.

"Beli dimana? Sana kalau mau beli lah, minta antar Dimas," aku memberi saran.

"Deliperi aja lah, paling nambah ongkos lima ribu. Kalo pesen lebih dari tiga bungkus gratis ongkir." Eis menatapku serius
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arie Safrizal
akankah Eis ada rasa sama Bayu?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status