Share

Pagi-pagi Ambyar

"Hei! Dasar orang tak berguna! Kau apakan Isma?!"

Aku menoleh ke sumber suara, seorang ibu berdaster dan rambut acak-acakan seperti baru saja bangun tidur turun dari motor menghampiri aku dan Isma.

Siapa sih pagi-pagi begini bikin rusuh? Ibu itu mendekat. Aku membantu Isma bangun dari duduknya. Ia menyeka air mata.

"Yu Yati!" Ku dengar Isma bersuara.

Ternyata mata Isma tak salah. Ini benar-benar Yu Yati. Manusia terculas dan judes yang pernah ku kenal.

"Kau apakan Isma hah?! Kau apakan?!" teriak Yu Yati sambil mendorongku.

Aku yang tak siap didorong jatuh. Tanganku sakit saat menahan beban tubuhku.

"Yati! Ngapain pagi-pagi bikin ribut disini!" Eis keluar menghadapi Yu Yati.

Aku ditolong Bude Siti dan Pakde Umar.

"Aku nggak ada urusan dengan kalian! Isma cepet kerumah! Yanti nangis pengen makan buburmu itu!" Yu Yati berucap galak.

"Maaf, Yu, Isma bungkus saja, ya!" pinta Isma.

"Bungkusin tiga, cepetan!" hardik Yu Yati berkacak pinggang.

Aku meringis kesakitan menahan tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status