Share

Regret the choice

"Hahaha gak papa La, ayo aku temenin!" Ayya masih dengan sangat sabar menemaninya suntik Hb. Demi apa badan Lula gemetar bukan main saking takutnya. Tangan kirinya terus memegang erat lengan Ayya, sedangkan tangan kanannya ia letakkan di atas meja bersiap untuk bertempur dengan jarum suntik.

Setelah mendapatkan hasil tesnya, Lula menyerahkan hasil tes Hbnya pada perawat yang bertugas tadi, kemudian ia kembali menunggu antrian lagi cukup lama.

Sekitar pukul 21.00 akhirnya nomornya dipanggil. Dengan langkah cepat Lula segera masuk ke ruang dokter. Ia sudah tidak sabar ingin mengetahui kondisi janinnya.

"Silahkan rebahkan tubuh ibu!" titah seorang perawat yang mendampingi dokter tersebut.

Ia mengoles perut Lula dengan cairan berbentuk gel yang terasa dingin di atas perutnya. Dokter kemudian menekan perutnya dengan bantuan alat yang bisa terlihat dari layar monitor yang diletakkan menggantung di atas Lula. Ia menggerak-nggerakkan alat itu diperut Lu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status