Share

Jadi, Kita Jadian?

“Vi! Vivi!” Bahkan teriakan yang menggema itu tak aku gubris sama sekali.

Dengan wajah datar, aku mencoba fokus berjalan mengelilingi pagar pembatas untuk mencari jalan keluar. Vivi membisik, malu katanya. Setidaknya aku merubah posisi pangkuan.

Ah, aku lupa. Seolah tersadar dari perilaku tak terkontrolku, segera aku berhenti sejenak. Menurunkan Vivi, kemudian berganti dengan genggaman tangan. Kupegang erat-erat takut dia kabur.

Sorakan di samping kami terdengar semakin bergejolak. Aneh, orang-orang yang ada di sini begitu bersemangat, tak sayang energi apa? Dari tadi cuit-cuit terus.

Kupercepat langkah, rasanya tak tahan dengan gurauan mereka. Jangan tanya lagi bagaimana perasaanku saat ini. Pastinya bahagia, dag dig dug tak karuan. Sumpah, puas sekali setelah berhasil menggagalkan acara nembak barusan.

Andaikan di sini tidak sedang ramai. Andai saja hanya ada Vivi dan kami duduk berhadapan di tempat sepi, mungkin detak jantungku yang entah bagaimana kondisinya saat ini pasti terdeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status