Share

28. KEHANGATAN KELUARGA

Aku dan bang Zulham pulang ke komplek perumahan tempat kami tinggal.

Ada yang aneh ku rasakan dari sikap bang Zulham. Ia terlihat sangat sungkan padaku sekarang. Malah ketika ku tawari Ia untuk mampir dulu ke rumahku, ia langsung menolaknya dengan wajah takut. Katanya, ia malu bertemu kakakku.

Ada-ada saja alasannya!

Bagaimanapun aku harus berterima kasihnya padanya, karena telah menemani dan membantuku ketika bertarung tadi. Walau tidak berdampak banyak, tapi paling tidak ia telah memberiku waktu ekstra untuk merobohkan Rio dan Arman.

Kombinasi serangan keduanya membuatku cukup kerepotan, tapi berkat kenekatan dari bang Zulham, membuatku bisa lebih mudah merobohkan keduanya. Habis ini, aku ingin mandi dan tidur nyenyak untuk mengurangi rasa sakit ditubuhku.

Ketika sampai di pintu rumah, hari sudah sangat gelap, hampir tengah malam. Mungkin ibu dan kak Nia sangat mengkhawatirkan diriku saat ini.

Rumah terasa sangat sepi dan gelap karena lampu luar tidak dinyalakan. Pintu rumahpun diku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status