Share

20. Tumbang

Sang fajar telah lama menyingsing, membawa hari baru setelah malam panjang yang melelahkan. Hari Minggu pagi ini, terasa berbeda. Zefanya yang biasanya telah meninggalkan kamarnya dalam keadaan rapi untuk menunaikan kewajibannya, hari ini masih menggelung dalam selimut. Kedua lengannya memeluk erat boneka anjing ukuran besar berwana cokelat tua yang ikut merasakan hangatnya kain putih tebal yang melilitnya. Bertambah hangat karena suhu tubuh gadis yang memeluknya sudah berada di ambang batas normal.

Tok!Tok!Tok!

Terdengar bunyi ketukan di pintu kamar seiring seruan suara yang memanggil penghuninya.

“Zee!”

Perlahan daun pintu terkuak. Kartika datang menghampiri ranjang. Wanita paruh baya itu lalu menyibak helaian rambut yang menutup separuh wajah putrinya. Lama ia menaruh punggung tangannya di dahi gadis itu.

“Badan kamu panas. Kamu demam, Zee!”

Zefanya menggeliat, perlahan kelopak matanya menge

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ayyona
haiya...kok zee n zefanya, zeino n zefanya keles. kang ketik kudu pake kaca mata nih 😂😂
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status