Share

44. Kekhawatiran

Meskipun area pintu masuk pasar wisata ramai oleh pengunjung, Zee dan Zeino bisa menangkap keberadaan teman-temannya yang sedang berpencar dengan berbagai posisi. Keduanya saling tatap sambil mengernyit. Mereka terheran melihat tingkah teman-temannya yang absurd.

“Pada ngapain, sih? Lama nunggu, ya?” sapa Zee pada pemain sandiwara itu.

“Eh, Zee, Kak Zeino. Udah nyampe?” jawab Lulu yang masih mendalami skenario pura-pura tidak melihat itu.

Basa-basi yang penuh kepura-puraan itu berlangsung singkat. Lampita tak tahan bertanya dari mana saja kedua pasangan yang masih saja memperlihatkan kemesraannya itu. Zee tak melepaskan genggaman jemari Zeino. Bersahutan keempat pasang muda-mudi itu saling menyalahkan tingkah masing-masing yang menyebabkan mereka terpisah.

“Iya tuh, elo semua difoto. Jadi ketinggalan, kan?” singgung Shandy.

“Elo juga, pake ngumpet-ngumpet segala. Kita kan kecarian!” cetus Dito tak mau kalah.

“Udah ah jangan pada ribut.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status