Share

45. Hari Pernikahan

Bab 45

Arin masih berada dikamarnya dengan balutan kebaya putih. Riasan wajahnya terkesan natural justru membuatnya semakin ayu. Wajahnya yang putih bersih tak perlu mendapat banyak polesan. Ya, dia memang secantik itu, hidungnya juga mancung. Rambutnya yang panjang sepunggung membuatnya mudah untuk disanggul dan diberi hiasan hairpiece.

"Dek, kamu cantik sekali..." puji mbak Ayu. Dia menemaninya sedari tadi. Takut kalau Arin kabur lagi kayak semalam.

Arin termenung, pikirannya berkelana jauh. Kalau menikah sekarang berarti aku putus sekolah, batinnya bersedih. Tapi ia harus terima atas konsekuensinya. Tak apa, suatu saat aku akan mengambik pendidikan kejar paket, gumamnya dalam hati berusaha menguatkan batinnya sendiri.

"Hei, kenapa diam saja?" tanya mbak Ayu.

"Mbak, kalau aku menikah sekarang berarti aku putus sekolah, iya kan?" sahut Arin dengan mata berkaca-kaca.

Mbak Ayu tampak bingung menjawabnya. "Tidak dek, nanti kita minta keringanan sama pihak sekolah. Dua bulan lagi juga k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status