Share

BAB 48 D

"Mas Bayu! Mas! Bangun, Mas!" pekikku saat kulihat dia tergeletak di karpet. Sementara tangan kanannya mengenggam erat sebuah buket bunga.

Segera kuletakkan Nayla di atas karpet. Kulepas juga kain gendongan Nayla dari tubuhku.

Kutepuk-tepuk pipi Mas Bayu. Aku langsung meraba nadinya. Nafasnya masih teratur. Hanya wajahnya pucat sekali. Aku teringat dengan kejadian di Belanda saat itu.

Segera jendela ruang depan ini aku buka lebar agar udara segar masuk. Lalu kuambil minyak angin. Bantal kuletakkan untuk menyangga kepala Mas Bayu. Tak lama matanya dia mulai mengerjap.

“Ra…”panggilnya.

Alhamdulillah, tak henti-hentinya aku bersyukur. Mas Bayu sudah sadar.

“Minum, Mas…” Aku sudah menyiapkan segelas air putih di dekat Mas Bayu.

Kulihat dia langsung menegak habis minum itu setelah aku membantunya untuk duduk.

“Aku lupa alamat rumah ini. Aku kemarin habis kerja, beli ini.” Mas Bayu menunjukkan buket bunga dan memberikannya padaku.

Seketika aku terharu. Buket bunga yang cantik. Entah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Isabella
jadi mewek. kenapa pergi gak bilang tak taunya nyasar wkwkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Ketutkorisa Ketutkorisa
...... jadi mewek bacanya...
goodnovel comment avatar
Nelvi Aisy
blm update
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status