Share

Asa 121

*Happy Reading*

5000 gram emas. Di antara semua mahar yang Raid berikan. Hanya satu hal itu yang menyita perhatiannya. Bukan apa-apa, pasalnya Nissa jadi teringat obrolan mereka waktu itu, kala baru saja pulang dari cafe danau.

"Kamu mau apa nanti untuk maharnya, Sayang?" Raid bertanya saat mereka masih dalam perjalanan pulang.

"Apa aja terserah Abang."

"Abang serius. Kamu kamu mau apa? Nanti biar Abang usahakan."

Nissa tersenyum manis. "Nissa juga serius, kok. Terserah Abang aja mau kasih Nissa apa. Yang jelas, jangan sampai memberatkan Abang dan jangan juga merendahkan Nissa. Abang udah belajar agama, kan? Tentunya sedikit banyaknya sudah tahu tentang ketentuan sebuah mahar."

Raid mengangguk faham. "Baiklah, aku mengerti," ucapnya kemudian. Lalu hening. Raid seolah tengah berpikir keras saat ini tentang mahar yang cocok untuk Nissa.

"Atau gini aja deh, Bang. Gimana kalau cincin tadi aja yang dijadikan mahar? Cincinnya bagus loh itu. Harganya pasti lumayan." Nissa memberi usulan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Titik Sundari
ya ampyuuuun amihhh beneran deh tegaaa amaa nissa, perasaan ama Naira dan navisha gak kejem begini. aq curiga nissa anak pungut amihhh deh
goodnovel comment avatar
Callah
nooooooooo..... ga relllaaaaaa.... babang raid ga blh jd duda... nnt aq yg gantiin nissa niyh... loch...loch....
goodnovel comment avatar
Ziza Ziz S
gila apa mak amih bikin om ganteng duda .. dh la belah duren blom sempat... gi mana cobaaannnnnn nyaaa.... sadis amat dehhhhh....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status