Share

Best Friend With Benefits Part 3

Sepanjang jalan Shara hanya bisa melirik Adam beberapa kali tanpa memiliki keinginan untuk mengomentari setiap kata yang keluar dari bibir Adam. Bagi Shara Adam bukanlah laki-laki sejati, namun ia adalah wanita yang terjebak dalam tubuh pria karena Adam tergolong laki-laki yang julidnya tidak ketulungan, bahkan ia termasuk laki-laki yang suka bergosip.

"Bi, Lo kenapa diam aja dari tadi?" Tanya Adam ketika mobil mereka terjebak kemacetan.

"Gue lagi mikir kapan Siwon bakal ketemu sama gue terus nikahin gue."

Adam berusaha untuk tidak tertawa namun gagal. Kini mau tidak mau Shara menoleh menatap Adam.

"Lo kenapa ketawa sih, Nyet. Gue serius. Setelah hubungan gue sama Dion kandas, gue rasa memang jodoh gue itu Siwon."

"Bi...Bi... babiku sayang yang hoby berkhayal, tolong bangun karena ini bukan negri dongeng."

"Eh, siapa tau aja Siwon jodoh gue, Nyet. Siapa tau juga gue bakalan nikah pas usia 40 tahun kaya Son Ye Jin pas dinikahin Hyun Bin."

Adam menghela nafasnya. Tidak perlu bertanya siapa Son Ye Jin dan Hyun Bin karena sejak drama Korea yang mereka bintangi booming, Shara sudah mengajaknya nobar semalam suntuk. Bahkan mereka nobar bersama Nada dan Juna, sesuatu yang Adam sadari unfaedah, sepanjang drama diputar ia harus menahan ocehannya karena di sebelahnya Nada dan Juna sibuk lovey dovey.

"Gue nungguin song Hye Kyo aja kalo gitu, siapa tau dia rela melepas status jandanya buat gue. Kalo dia mau, gue ikhlas lahir batin terima dia apa adanya."

"Ck....ngaca, Nyet, ngaca. Lo nggak ada sekuku hitamnya mantan suaminya. Turun kelas Song Hye Kyo dapat Lo."

Adam hanya tertawa cekikikan tanpa menjawab Shara. Ia memilih fokus kepada kemudi mobilnya hingga akhirnya mereka tiba di sebuah mall. Kini Adam mematikan mesin mobil Shara setelah berhasil mendapatkan tempat parkir. Bukannya langsung keluar, Shara sibuk menatap Adam.

"Lo kenapa lihatin gue?" Tanya Adam sambil membuka sabuk pengamannya.

"Nyet, gue berasa kaya gembel masuk mall."

"So?"

"Lo aja deh yang mukbang, gue tungguin di parkiran."

Adam menghela nafasnya dan menatap Shara dengan tatapan jengah.

"Kenapa lagi sih, Bi?"

Shara mengangkat tangan kanannya lalu menunjukkan jahitan di area ketiaknya. "Nih, ketek gue sudah mangap," kata Shara sambil memegang jahitan di area ketiak yang sudah bolong.

"Ya sudah beli kaos nanti di dalam."

Shara menggelangkan kepalanya. Dirinya bukan orang yang akan mau menggunakan baju baru sebelum di cuci dahulu. Kulitnya tergolong sensitif terhadap Debu, karena itu ia berusaha untuk selalu menjaga kebersihan dirinya maupun barang-barang yang ia kenakan.

"Sekali kali nggak usah sok bersih, atau Lo milih pakai baju Lo yang ini aja? Gue nggak masalah jalan sama gembel kaya Lo," kata Adam memberi pilihan pada Shara lalu ia keluar dari mobil.

Melihat Adam keluar dari mobil, mau tidak mau Shara segera mengikuti Adam. Dengan menelan rasa malunya, untuk pertama kalinya Shara menginjakkan kakinya di mall hanya dengan menggunakan celana kolor pendek dan kaos oblong kedodoran yang sudah bolong di bagian ketiak. Ia hanya berharap jangan sampai dirinya bertemu dengan teman kantornya. Bisa diskon harga dirinya yang selalu berdandan rapi, sempurna tak tercela jika sudah pergi ke kantor ini.

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status