Share

Best Friend With Benefits Part 6

Hari ini Shara benar-benar tidak sempat memikirkan perasaannya yang sedang kacau balau karena pekerjannya benar-benar menyita perhatiannya, bahkan hingga akhirnya jam makan siang baru Shara bisa bernafas lega. Ia segera mengambil card holder-nya dan turun kebawah. Mungkin tidak ada salahnya Shara menikmati jam makan siang ini sebentar di sela-sela dirinya harus menjurnal transaksi harian selama empat hari karena ia sudah ijin.

Saat Shara keluar dari lift. Ia menemukan sosok Dion ada di sana dan Shara yakin jika Dion sedang menunggunya. Sepertinya Dion tidak akan berhenti menemui dirinya jika ia tidak menghadapi Dion secara langsung. Segera saja Shara menghampiri Dion.

"Lo nyariin gue dari pagi ada urusan apa?" Tanya Shara sambil menyedekapkan tangannya di depan dada.

"Aku cuma mau tanya keadaan kamu aja."

Kini Shara tertawa cekikikan dan ia menggelengkan kepalanya. Dion masih merasa jika mereka spesial kah hingga ia memanggil Shara dengan aku kamu.

"Gue baik, sehat dan gue sudah tau semuanya."

Tidak perlu menjadi cenayang untuk Dion tau apa yang dimaksud Shara.

"Aku sama Alexandra nggak ada hubungan apa-apa selain teman."

Shara menghela nafasnya dan ia menatap Dion dengan tatapan malas.

"Sejak kapan yang namanya teman itu jalan dengan mesranya sambil si wanita peluk tangan si cowok? sejak kapan juga yang namanya teman sampai harus sok manis laksana orang kencan seperti waktu gue nggak sengaja lihat Lo jalan berdua di mall kemarin. Btw, sorry gue lupa kalo kita sudah putus dan apapun yang lo lakuin itu bukan urusan gue sama sekali."

Setelah mengatakan itu, segera Shara berlalu dari hadapan Dion, namun saat ia baru melangkahkan kakinya dua langkah Dion sudah memegang pergelangan tangannya.

"Shar?" Panggil Dion yang membuat Shara mendongak.

"Apa lagi? Jangan drama kaya begini. Bikin malu."

"Apa bedanya kamu sama aku? Kamu malah tinggal serumah sama Adam yang notabennya lawan jenis kamu. Terlepas dia teman atau sahabat."

Mendengar perkataan Dion entah kenapa Shara menjadi emosi di buatnya. Segera Shara menatap tangan Dion yang masih melingkar di pergelangan tangannya. Dion yang sadar Shara tidak suka di perlakukan seperti itu, segera melepaskan. Kini setelah Dion melepaskan genggamannya di pergelangan tangan Shara, Shara menatap Dion lekat-lekat. Andai tatapan Shara bisa melubangi kepala Dion, sudah pasti saat ini kepala Dion sudah bolong saking fokusnya Shara menatap Dion bahkan tanpa berkedip. Kini rasa cinta di hati Shara sudah berubah menjadi sebuah kekecewaan, amarah bahkan sakit hati.

"Untuk pertama dan terakhir kalinya gue akan bilang sama Lo. Andai gue di beri pilihan untuk memilih Lo atau Adam, jelas gue memilih Adam. Perlu juga Lo ingat, walau gue tinggal serumah sama Adam, dia nggak pernah nyentuh gue seperti yang Lo lakuin setiap kali Lo sange!"

Shara cukup shock dengan apa yang ia katakan barusan kepada Dion, namun ia tidak akan menariknya lagi. Ia memilih untuk segera pergi berjalan meninggalkan Dion seroang diri yang hanya bisa diam mematung setelah mendengarkan perkataannya. Persetan dengan apa yang akan Dion pikirkan tentang hubungannya dengan Adam. Yang pasti kehadiran Adam terbukti bisa membuatnya melupakan kesedihannya.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status