Share

AIR MATA

Hari berikutnya berlalu dengan keheningan yang nyaris sama. Ketika mengobrol, obrolan mereka tidak penting, dan di tempat tidur, satu satunya suara yang di dengar Citra adalah tuntuntan Anggara dan desahan Citra.

Atau suara Citra yang memekikan nama Anggara.

Sejak kebohongan yang di buat Citra pada hari itu. Dalam kemarahannya, Anggara selalu membuat Citra menyebut namanya, membuat Citra ingat dalam pelukan siapa dirinya berada. Seolah Citra dapat lupa.

Citra tahu bukan hanya kehamilannya yang harus mereka bicarakan, tetapi juga perasaannya pada pria itu. Tetapi ia tidak dapat melakukannya, tidak dapat memaksa diri menghancurkan ilusi terakhirnya tentang pria yang menikah dengannya karena semua alasan yang keliru. Maka ia menenggelamkan diri dalam pekerjaannya. Tetapi, bahkan kecintaannya terhadap seni gagal menghentikannya memikirkannya.

Dan alasannya sangat mengerikan. Tanpa mengesampingkan peringatan berulang ulang pada diri sendiri untuk tidak lupa bahwa pernikahan mereka a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status