Share

Part 14 Main Perasaan 1

Marisa memperkenalkan Hafsah pada ibunya. Gadis itu juga menyalami dua orang wanita setengah baya yang membantu Bu Rahmi pagi itu. Bu Rahmi menyambut ramah tamunya. Mereka berbincang tentang per-kue-an. Ternyata Hafsah ingin memesan beberapa puluh kotak kue untuk acara di sekolahnya nanti.

"Mau ada acara pertemuan wali murid, Bu. Jadi saya mau pesan kue. Acaranya masih minggu depan. Tapi kami mintanya di antar, karena nggak ada yang ngambil. Kira-kira bisa nggak?" tanya Hafsah dengan sopan.

"Bisa. Nanti kami antar," jawab Bu Rahmi yakin. Sebab beliau punya angkot langganan yang siap mengantarkan pesanan kapan saja.

Marisa yang masih termangu akhirnya sadar kalau harus segera berangkat ke kantor. "Maaf, Mbak Hafsah. Saya berangkat kerja dulu ya. Maaf banget nggak bisa nemenin." Marisa tidak enak hati meninggalkan gadis itu. Tapi takut juga terlambat sampai di kantor.

"Ya, nggak apa-apa, Mbak. Tinggal saja," jawab Hafsah ramah.

"Hati-hati, Ris," pesan Bu Rahmi. Setelah punggung tanganny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Anggra
ok..aku tim AKSA pokoke..AKsa riSA YESS... bener sih yg dbilang ari..klo KTA sllu mkirin prasaan orang apa kabar Ama prasaan kita yg blm tntu orang pikirin..lgian Aksa Hafsah Blum trikat apa²..kalo CMA rncna kan apapun yg kita lalui brawal dr sbuah encna..hny SJ trkdang bsa terealisasi dan jg enggak
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
setuju sama pendapat Ari
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
dilema antara pak bos sama mas aksara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status