Share

16. Ayo, apa lagi rahasiamu?

Keesokkan harinya, ia mengajakku membahas perihal kontrak kerja yang akan kami sepakati bersama di sebuah café. Seorang kasir tampan bercelemek hitam gaya barista mewakili kearifan tempat itu. Richie. Ia kali ini menyapaku dengan menyebutkan nama, bahkan tersenyum lebar seperti telah bertemu teman lama.

“Hai, Noumi.”

“Hai,” jawabku malu-malu sambil menunjukkan telapak tangan yang digoyangkan pelan. Ada buntut di belakang kepalanya. Entah sejak kapan surainya jadi begitu panjang. Aku hampir tidak mengenalinya tadi karena sebelumnya sempat memberitahu kalau akan ke sini sore hari.

“Kapan hari kami pernah bertemu di tempatku bekerja. Noumi belum cerita, ya?” tanya Richie secara terbuka untuk memberitahukan Esa yang sepertinya sempat memperhatikan kami dengan tatapan curiga.

“Kamu sama temanmu waktu itu, bukan?” Kali ini memastikannya kepadaku. Esa merespon lebih cepat. “Teman?” lalu tanpa sengaja menuntut pembenaran dariku.

“I
Sun🌅

Semoga mimpi kemarin malam terkabul. Amin. See you in the next part everybody ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status