Share

Tujuh belas

Sebelum Santi menyimpan ponselnya dalam tas, sebuah notifikasi terdengar dari benda canggih miliknya itu.

[Kirim foto dan alamat lengkapnya, kebetulan saat ini aku ada keperluan di kota itu] bunyi pesan dari Riswan.

Tanpa menunggu lebih lama Santi langsung membalasnya. [Hanya ini, selebihnya kamu sendiri yang mencari tahu semuanya tentang dia] balas Santi, terkirim dan terbaca. Sebuah emot jempol kembali terkirim ke ponsel Santi sebagai tandan 'ok'. Santi hanya membukanya, setelah itu dia kembali konsentrasi ke pekerjaannya.

**

"Fit, ibu mana?" tanya Ambar ketika hanya mendapati perempuan berambut sebahu itu di ruang keluarga.

"Ada di kamar, Mbak. Mungkin sudah tidur," sahut Fitri tanpa menoleh pada Ambar, pandangannya fokus pada layar televisi.

"Ya udah, aku mau jemput Alif dulu," pamit Ambar, setelah itu wanita pemilik hidung mungil itu mengayunkan langkahnya menuju luar. Saat ini dia merasa sedikit tenang karena masalah dengan Rudi akan segera terselesaikan.

"Mbak Ambar!" seru F
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status