Share

seratus satu

"Ada apa, Dek?"

"Kinan ndak nyahut, Bang."

"Kinan! Kinan! Buka pintunya, Kinan!"

Karena masih belum ada jawaban, Iyan pun mulai mendobrak pintu. Namun, setelah dobrakan kedua terdengar anak kunci yang diputar. Suami-istri itu saling berpandangan, kemudian perlahan melangkah mundur. Pintu kamar terbuka, Iyan dan Ambar sama-sama terperanjat melihat pemandangan yang tersaji di depan mata.

"Lebih baik aku mati, aku sudah tidak kuat ...." Tubuh berlumuran darah itu ambruk tetapi masih bisa ditahan oleh Iyan, sehingga tak sampai tersungkur.

"Ya Allah, Kinan!" seru Ambar bersamaan dengan Iyan.

"Ambil kunci mobil. Kita ke rumah sakit!"

Keduanya bergegas ke depan menuju mobil, kemudian dengan kecepatan tinggi Iyan membelah jalanan yang tidak terlalu padat.

**

Semua keluarga kembali dan langsung ke rumah sakit di mana Kinan dirawat. Begitu juga dengan Miranti dan Bowo, keduanya langsung berangkat setelah mendapatkan kabar.

Diiringi isak tangis, Miranti berkali-kali meminta maaf pada Farida kar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Maya Pramesti
wuuhhh nggak terasa sudah tamat aja... tapi cerita ambar dan iyan kurang banyak...
goodnovel comment avatar
Ari Cepu
kembali kasih, karna sudah menyajikan bacaan yg sekaligus unt pelajaran
goodnovel comment avatar
Chantika Inaya Cules
Cerita yg bagus ... sat set sat set tamat.. gk kek cerita yg lain belit2 trus sampai ribuan episode tp gk klar2 juga. good job thor ,, sukses slalu dgn cerita lainnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status