Share

Memastikan Bagian

Black menyeringai begitu semua anggota mengucapkan sumpah itu.

"Sumpah itu tak hanya sekedar ucapan tapi juga pengakuan bangsa kita bangsa serigala," ucap Black.

"Hidup bangsa serigala," ungkap semua bersorak.

Hanya Yellow dan Blue yang merasa kesakitan di sini. Walau rasa sakit Blue tak seperti Yellow namun, keduanya menyesali semua pengkhianatan mereka.

***

Maria masih menjerit-jerit kesakitan, gadis ini hanya bisa mendengar suara-suara aneh dari dalam pikirannya entah apa itu. Tak ada yang bisa membantunya.

Semakin merasa kesakitan telinga Maria mengeluarkan darah secara terus-menerus sampai gadis ini tak sadarkan diri.

Tak ada yang berani mendekati Maria pada saat ini. Semua takut untuk bisa mendekat hanya Kriston saja yang mau mengendongnya untuk ia baringkan di tempat tidur.

"Tolong, panggilkan dokter," pinta Kriston.

Semuanya terdiam termasuk Rubina dan Monga masih terkejut, bingung tak tau harus bagaimana?"

Kriston mengerutkan keningnya karena tak ada yang meresponnya.

"Kenapa kalian diam saja, panggilkan dokter sekarang?" tanyanya dengan nada tinggi.

Seketika semua sadar dan berhamburan keluar dari kamar Maria yang tersisa tinggal Monga, Rubina dan juga Kriston.

"Maafkan aku, Kriston."

"Aku terlalu bingung sampai tak tau harus melakukan apa?" tanya Monga berusaha untuk menenangkan Kriston.

Kriston tak mengatakan apa-apa, ia terus saja melihat ke arah Maria.

"Aku masih tak percaya dengan semua yang terjadi padamu?" tanya Kriston dalam hatinya.

"Raja Aiden memerintahkan untuk menjagamu sampai pelaku yang sebenarnya tertangkap!" seru Kriston lagi.

Kriston tak mengungkapnya secara langsung hanya berbicara dalam hatinya saja. Karena sejujurnya diantara Rubina dan Monga tak satu pun dari mereka tak bisa dipercaya.

Beberapa saat kemudian dokter pun datang. Dia memeriksa keadaan Maria.

"Tak ada yang salah dengan gadis ini," ucap dokter saat memeriksa Maria.

"Tadi dia menjerit-jerit kesakitan bahkan telinganya sampai berdarah," ungkap Kriston.

"Aku hanya dokter umum, untuk mengetahui keadaan gadis ini coba ke dokter ahli dalam kasus ini," saran dokter yang bernama Louisa.

Kriston menganggukan kepalanya.

"Teman saya seorang dokter ahli menangani masalah seperti pasien ini, apa perlu aku menghubunginya untuk datang ke sini?" tanya Dokter Louisa.

"Yah, lakukan yang terbaik untuk Maria. Aku khawatir ada masalah dengan telinganya," jawab Kriston melihat telinga Maria masih mengeluarkan darah.

"Jika tak ada halangan temanku akan datang besok?"

Kriston menganggukan kepalanya.

Monga dan Rubina tak mengatakan apa-apa mereka masih mendengarkan penuturan dari Dokter Louisa.

Dokter Louisa pun pamitan pulang dan suasana kembali hening.

Rubina menoleh pada Monga, keduanya pun keluar dari kamar Maria meninggalkannya bersama Kriston dan beberapa prajurit yang lain.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada Maria?" tanya Monga pelan.

"Entahlah, sepertinya itu efek dari dari kekuatannya," jawab Rubina serius.

Monga menceritakan apa yang terjadi saat perjalanan menuju ke sini.

"Maria masih belum bisa mengendalikan kekuatannya," gumam Rubina serius.

Monga terdiam sejenak. "Apa kamu mempunyai rencana?" laki-laki itu menoleh pada Rubina.

Rubina memikirkan untuk saat ini, ia belum memikirkan hal lain atau sebuah rencana karena tak ada yang bisa diharapkan dari Maria untuk sekarang.

"Bangsa serigala tak akan diam saja dan akan terus berusaha mengambil Maria," ucap Monga serius.

"Untuk itu kamu tak perlu khawatir." Rubina tersenyum.

Monga mengerutkan keningnya, tak bisa dipungkiri kalau Rubina membantu Monga mengalahkan kelompok BlackTown dengan memberitahu pergerakan mereka dari surat-surat yang Rubina kirimkan untuknya.

"Kamu tenang saja tak akan ada yang bisa mengambil Maria," ungkap Rubina sambil tersenyum.

"Kamu pasti sudah mempunyai rencana?" tanya Monga.

"Rencana masih belum ada tapi, solusinya sudah ada dalam genggaman," jawab Rubina.

Monga mengerutkan keningnya. Ia penasaran solusi apa yang wanita ini punya.

***

Blue sudah memberitahu keadaan rumah Rubina pada saat ini, sebagian besar pasukan Raja Aiden ada di sana dengan dengan Kriston sebagai pemimpin pasukan mereka.

"Untuk apa kita ke sini jika tak melakukan apa pun?" tanya Red saat ia memantau rumah Rubina bersama Black.

"Ada yang harus aku pastikan karena itu aku harus melihat Maria secara langsung," jawab Black.

Red dan Black berada sangat dekat Maria akan tetapi, tak ada yang menyadari sihir yang mereka gunakan.

Black menyeringai saat melihat keadaan Maria.

"Hanya untuk seorang tawanan Raja Aiden benar-benar memperlakukan Maria dengan baik," gumam Red lagi melihat penjagaan ketat di sekitar Maria.

"Mungkin saja Raja Aiden tak mempercayai kalau Maria pelaku kekacauan ini?"

Red menoleh pada Black, sampai sekarang ia masih penasaran siapa sebenarnya Black?

Wajah Black memang tertutup topeng tapi, sorot matanya sangat tidak asing.

"Maria keturunan dari Serigala Hitam."

Red mengerutkan keningnya. "Dari mana Anda tau bahkan sangat yakin kalau Maria benar-benar keturunan Serigala Hitam?"

Black menoleh pada Red. "Kamu lihat dengan benar bentuk Maria saat ini!"

Red pun penasaran karena sebelumnya ia tak pernah memakai mantra ini untuk melihat jelmaan serigala.

Red membaca mantra yang ditujukan untuk Maria. Seketika terlihat wujud Maria. Seorang jelmaan serigala dengan bulu hitam legam dan satu tanda yang tak dimiliki serigala lain.

Di telinga dan lengannya ada bulu halus berwarna putih membentuk kepala serigala tanda itu juga memancarkan kekuatan tak terhingga sampai Red jatuh tersungkur karenanya.

"Luar biasa besar itu kekuatan yang dimilik Maria!" seru Red terkejut bahkan tak menyangka setengah serigala seperti Maria mempunyai kekuatan sebesar itu.

"Aku sedang mencoba menutup kekuatan Maria karena Maria sendiri belum bisa mengendalikannya."

"Aku merasa khawatir dengan kekuatan Maria?"

Black menganggukan kepalanya. "Karena itu, para pengkhianat itu ingin memanfaatkan Maria untuk tujuan jahat."

"Kalau begitu kita selamatkan Maria sekarang?

"Tak bisa!"

"Kenapa?"

"Kekuatan Maria belum sepenuhnya terbuka itu akan membahayakan nyawanya jika aku ikut campur sekalipun aku berusaha menutupnya kembali."

"Jadi kita harus bagaimana?"

"Kekuatan Maria telanjur terbuka dan akan terus-menerus seperti ini sampai sempurna."

"Sampai saat itu, kita harus bagaimana?"

"Kekuatan Maria ini berhubungan dengan kita jika sudah terbuka maka kekuatan kita pun akan ikut meningkat jika kita menghalanginya maka kita yang akan celaka," tutur Black menjelaskan semuanya.

"Pantas saja aku merasa berbeda ini berhubungan dengan Maria?" Red menoleh pada Black.

Black menganggukan kepalanya, walaupun wajahnya tertutup topeng namun, Red tau kalau Black benar-benar sedang cemas.

"Jadi tujuan Yellow membangkitkan Maria untuk kekuatan ini?"

"Entahlah, siapapun yang bisa mengendalikan Maria, dia yang akan mendapatkan kekuatan Maria?"

"Bukankah hanya ketua yang bisa mengendalikan Maria?"

"Aku masih belajar mungkin ketua sebelumnya bisa mengendalikan Maria."

Red menganggukan kepalanya mendengarkan Black berbicara.

"Jika suatu saat nanti kekuatan Maria menjadi sempurna, hanya Maria sendiri yang bisa mengendalikannya."

Seketika Red merasa merinding dengan ucapan ketus mereka. Ia tak bisa membayangkan apa yang terjadi setelah ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status