Share

Siapa Rubina?

Maria menundukan kepalanya ia merasa stres karena suara-suara dipikirannya.

"Maria," panggil suara dari pikirannya.

"Pergi ... pergi."

"Kamu jangan takut Maria."

Maria menundukan kepalanya sembari meneteskan air matanya.

"Aku takut ... aku mohon jangan ganggu aku," pinta Maria menangis tersedu-sedu.

"Aku akan menjagamu karena itu kamu jangan takut."

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Seketika suara-suara itu pun menghilang.

Seseorang membuka pintu kamarnya.

"Maria," panggil Rubina sembari membawakan makanan dalam nampan.

"Maria, kamu kenapa?" tanyanya saat melihat Maria sedang menangis sejadi-jadinya.

Rubina menyimpan nampan dan segera menghampiri Maria.

"Ada apa denganmu?" tanyanya lagi sembari memeluknya.

Entah kenapa ada hawa panas dari tubuh Maria membuat Rubina pun melepaskan pelukannya.

Tanpa disadarinya pakaian Rubina pun terbakar.

"Kenapa pakaian Anda terbakar?" tanya Maria terkejut.

Rubina sama-sama terkejut berusaha memadamkan api menjalar terus ke seluruh pakaiannya.

Monga membuka pintu kamar Maria terkejut melihat Rubina terbakar dengan cepat Monga pun menarik selimut dan mengucapkan beberapa mantra.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Maria masih syok dan menjerit secara reflek.

"Api, tolong ...."

Jeritan Maria itu pun sontak membuat semua orang menuju kamar Maria.

Semua orang berkumpul di kamar Maria bingung harus bagaimana?

Monga masih membaca beberapa mantra tapi tak mempan malah tubuhnya hampir terbakar karena api itu terus saja menjalar ke mana-mana.

Semua orang mulai panik karena api itu mulai mengenai lantai.

Kriston pun langsung mengambil ember dari kamar mandi berisi air segera menyiramnya ke tubuh Monga dan Rubina.

"Api nya tak mau padam!" seru salah satu prajurit di ruangan itu.

Semua orang berusaha memadamkan api itu sampai Maria pun pingsan tak sadarkan diri dan seketika api itu pun padam sendiri.

"Apa yang terjadi?" tanya Raja Aiden baru saja tiba di ruangan itu.

Raja Aiden sangat terkejut dengan semua kejadian ini. Karena Monga terkena luka bakar dan Rubina sudah hangus terbakar.

"Raja Aiden, saya akan menyembuhkan Rubina karena itu saya minta tolong untuk menjaga Maria untuk sementara," pinta Monga segera menggendong tubuh Rubina keluar dari sana.

Raja Aiden pun menganggukan kepalanya segera menghampiri Maria terkapar di lantai.

"Raja, Maria harus dipindahkan dari sini karena tempat ini sudah tak aman untuknya," lapor Kriston.

Raja Aiden pun menggendong Maria.

"Kita pindahkan ke kamar lain saja," pintanya.

Kriston pun menganggukan kepalanya dan segera keluar dari kamar Maria untuk menyiapkan kamar lain.

Raja Aiden pun membaringkan tubuh Maria di tempat tidur.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada Maria, Raja?" tanya Carlisle pengawal baru Maria.

"Entahlah, aku sendiri tak tau," jawab Raja Aiden.

Raja Aiden melihat ke arah Maria, terbaring di tempat tidur. Raut wajahnya menunjukan kalau ia sangat khawatir padanya.

***

Monga membaringkan tubuh Rubina di kamarnya.

"Jangan mengangguku selama saya menyembuhkan Rubina!" seru Monga.

Para Maid pun menganggukan kepalanya dan keluar dari kamar Rubina.

"Tak ada yang boleh ke kamar ini sebelum Rubina sembuh karena itu tinggal kami berdua."

Semua Maid pun menganggukan kepalanya dan benar-benar meninggalkan Rubina dan Monga berdua saja.

"Sebenarnya apa yang terjadi denganmu Rubina?" tanya Monga saat berdua saja.

"Aku tak tau, kenapa aku bisa terbakar seperti ini," jawab Rubina.

Dalam kondisi seperti itu Rubina masih bisa berbicara dengan lancar bahkan bergerak seperti biasa.

"Aku akan mengembalikan kondisimu seperti semula," ucap Monga lagi sembari menyentuh tangan Rubina dengan beberapa mantra.

"Kekuatan Maria begitu besar, aku semakin ingin memilikinya," gumamnya.

"Jangan asal bicara Rubina, banyak telinga di sini," jawab Monga kembali fokus membaca mantra untuk menyembuhkan Rubina.

"Gadis itu mempunyai kekuatan yang begitu luar biasa sekalipun dia setengah serigala."

"Rubina, pelan kan suaramu tak ada yang tau siapa Maria?"

"Aku tak menyangka kalau Maria mempunyai kekuatan sebesar ini."

"Tenanglah Rubina, kita jangan ceroboh."

"Aku tak mau bersandiwara lagi."

"Rubina, kita belum melihat seberapa besar kekuatan Maria."

"Jadi ini hanya sebagian kecil kekuatan Maria?"

"Yah, karena itu kita harus sabar sampai Maria bangkit dengan sempurna."

"Waw, aku semakin ingin memiliki kekuatan itu."

"Kalau kamu menginginkan kekuatan Maria kamu harus lebih kuat dari Maria."

"Kamu benar, belum apa-apa tubuhku sudah hangus terbakar."

Secara perlahan kondisi tubuh Rubina pun kembali seperti semula namun, tak seperti sedia kala.

Wanita itu pun beranjak bangun melihat tubuhnya sendiri.

"Tubuhku masih gosong?" tanya Rubina.

"Saya, hanya bisa menyembuhkannya sampai sini dan untuk menyembuhkanmu tenaga dalamku terkuras habis," jawab Monga.

Tiba-tiba saja Monga pun mengeluarkan darah dari mulutnya.

Sekarang Rubina berbalik menetralisir tubuh Monga.

Monga pun berbaring begitu juga Rubina berbaring di tempat tidur.

"Kita pulihkan kondisi kita," ajak Monga.

Rubina pun menganggukan kepalanya. Sekalipun ia masih sadar saat tubuhnya hangus akan tetapi, kekuatannya tak bisa pulih jika tubuhnya terluka.

***

Red menghampiri Black yang sudah menunggunya sedari tadi.

"Apa yang kau dapatkan dari rumah Rubina?" tanyanya.

Red pun menceritakan semua yang terjadi di kediaman Rubina sampai apa yang dibicarakan Monga dan Rubina di kamar.

"Rupanya mereka sudah mulai bergerak," ucap Black sat mendengar laporan dari Red.

"Sekarang kita harus bagaimana?" tanya Red.

"Kita jaga Maria sekalipun di sekitarnya banyak para penjaga mereka hanya manusia biasa."

"Baik Black!"

"Terus awasi Maria di sana!"

"Baik Black."

Black pun mulai menghilang dalam kegelapan.

***

Maria masih belum sadar semua orang berkumpul di sana. Tak ada seorang pun yang tau siapa Maria yang sebenarnya.

Raja Aiden masih melihat para Maid merawat Maria masih belum sadar sudah dua hari seperti itu.

"Bagaimana dengan kondisi Maria?" tanya Raja Aiden pada dokter yang sedang merawat Maria.

"Tak ada yang salah dengan kondisi Maria," jawabnya.

"Kenapa Maria masih belum sadar?" tanya Raja Aiden lagi.

"Saya sendiri tak tau kenapa bisa seperti ini?" balik tanyanya.

"Anda seorang dokter kenapa Anda tak tau kondisi pasien?"

"Maafkan saya Raja Aiden, kondisi Maria saat ini tak bisa digelar secara medis mohon pengertiannya."

Raja Aiden menghembus napas panjang. Seseorang membuka pintu kamar Maria.

"Apa Maria belum sadar?" tanya Monga tiba-tiba masuk bersama Rubina.

Seketika semua orang terkejut melihat Rubina sudah kembali seperti semula.

"Bagaimana mungkin Rubina bisa kembali seperti semula setelah tubuhnya hangus terbakar?" tanya Kriston tak mempercayai apa yang ia lihat.

Semua yang ada di ruangan itu terkejut dan tak bisa mempercayai apa yang terjadi saat ini. Semua orang bertanya-tanya.

"Siapa sebenarnya Rubina?"

"Apa Rubina bukan manusia?"

Semuanya masih terkejut dengan keadaan Rubina saat ini semuanya seperti sihir sembuh hanya dua hari saja.

"Rubina, Anda benar-benar Rubina?" tanya Kriston masih tak mempercayai apa yang ia lihat saat ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status