Share

Bab.5

"Bu," panggil Hana menghampiri sang ibu yang berada di dapur. Ibu Hana menoleh dan tersenyum pada sang anak.

Hana berjalan mendekati ibunya. "Hana minta maaf, Bu, maafkan Hana yang selalu membuat ibu marah, maafkan Hana yang tidak kernah memedulikan nasehat ibu," kata Hana menunduk malu.

"Kamu gak salah, Nak, kenapa harus minta maaf," balas ibu Hana mengusap puncak kepala sang anak.

"Hana salah, Bu, Hana belum bisa menjadi anak yang baik untuk ibu," kata Hana terisak.

Ibu Hana tersenyum memeluk sang anak, "Kamu anak yang baik Hana, siapa yang bilang kamu anak tidak baik?" tanya ibu Hana mengusap punggung anaknya.

"Hana sendiri, karena Hana tidak pernah nurut sama ibu, Hana selalu bikin ibu marah," jawab Hana menenggelamkan wajahnya dalam dekapan sang ibu.

"Kalau begitu, mulai saat ini kamu harus jadi anak yang patuh sama ibu," kata ibu Hana mengurai pelukannya. Hana mengangguk dengan senyum menatap.sang ibu yang juga tersenyum padanya.

Di sisi lain, Arjuna yang sedang berada di dalam kamar tak henti mengembangkan senyum bahagia. Arjuna melepas hoodie yang dia pakai dan menciumnya dengan begitu dalam.

"Aku pikir aku tidak akan mencuci hoodie ini, Han," gumam Arjuna masih setia menciumi hoodie itu. Aroma parfum yang Hana pakai menyeruak di indra penciuman Arjuna. Arjuna memejamkan mata membayangkan yang dia cium saat ini adalah si pemilik parfum.

"Hah, aku bisa gila kalau seperti ini, Hana, aku harus mendapatkan kamu, Han, harus!" kata Arjuna tidak bisa lepas dari pesona seorang Hana.

"Siang ini Hana pasti istirahat, kalau sore nanti ... Hana ngapain, ya? Aku harus mencaritahu kegiatan sehari-hari Hana," gumam Arjuna mulai mencaritahu tentang Hana.

Arjuna melipat hoodie itu dan meletakkannya disebuah kotak, "aku akan memakainya lagi jika aku sudah mendapatkan kamu, Hana," gumam Arjuna menutup kotak itu.

Arjuna kembali meninggalakan villa sang kakek menuju rumah Hana. Saat melewati taman bunga, Arjuna melihat bunga mawar bermekaran begitu indah. Arjuna mengambil satu bunga mawar itu dan tersenyum menatapnya.

"Cantik, seperti kamu, Han," gumam Arjuna dengan senyum jatuh cinta. Arjuna membawa bunga mawar itu ke rumah Hana dengan alasan meminta maaf pada gadis itu.

Sepanjang jalan Arjuna tak henti mengembangkan senyum. Namun, saat sampai di depan rumah Hana, Arjuna mengubur senyumnya. Arjuna khawatir jika Hana kembali marah padanya.

"Kok aku jadi deg degan gini," gumam Arjuna membuang nafas dalam.

Arjuna mengucapkan salam saat sudah berada di teras rumah Hana. "Wa'alaikumsalam," jawab ibu Hana membuka pintu.

"Nak Arjuna," ucap ibu Hana.

"Iya, Bu," balas Arjuna tersenyum sopan. Arjuna meraih tangan ibu Hana dan menciumnya dengan takzim.

"Arjuna datang kesini untuk meminta maaf pada Hana, Bu," kata Arjuna, "tapi kalau Hana keberatan bertemu dengan Arjuna, jangan dipaksa, Bu," kata Arjuna dengan lembut.

"Iya, Nak," balas ibu Hana, "masuk dulu, ibu panggil Hana dulu," kata ibu Hana yang dibalas anggukan oleh Arjuna.

"Arjuna tunggu disini saja, Bu," balas Arjuna tersenyum sopan.

"Oo, iya sudah, sebentar ya." Ibu Hana masuk kembali ke rumah untuk memanggil Hana yang berada di halaman belakang.

"Hana, ada Arjuna," kata ibu Hana memberitahu sang anak.

"Biarkan saja dia kesini, Bu, karena Hana masih ingin disini," balas Hana menoleh ke arah ibunya.

Ibu Hana mengangguk dan kembali menemui Arjuna. "Nak," panggil ibu Hana. Arjuna buru - buru berdiri dari kursi menghampiri ibu Hana.

"Kata Hana, Nak Arjuna ke sana saja," kata ibu Hana.

Arjuna mengangguk mengikuti langkah kaki ibu Hana menuju teras belakang rumah. "Ibu tinggal dulu ya," kata ibu Hana setelah mengantarkan Arjuna. Arjuna mengangguk sopan saat ibu Hana pergi meninggalkan mereka.

"Hana," panggil Arjuna berjalan mendekati Hana. Hana menoleh ke arah Hana dengan senyum yang begitu manis menghiasi wajah cantiknya.

Arjuna semakin mendekat dan duduk dikursi berseberangan dengan Hana. "Han, aku datang kesini untuk meminta maaf sama kamu," kata Arjuna menatap wajah cantik sang gadis yang menoleh sekilas ke arahnya.

"Harusnya aku yang minta maaf sama kamu," balas Hana, "Maafkan aku yang tidak tahu terima kasih ini! bukannya berterima kasih, aku justru membenci kamu, padahal kamu yang sudah menolong aku," kata Hana menunduk sedih.

"Jangan sedih!" kata Arjuna, "aku punya sesuatu untuk kamu," katanya lagi. Hana mengangkat wajahnya menatap Arjuna yang tersenyum padanya.

"Apa?" tanya Hana.

"Ini." Arjuna memperlihatkan bunga mawar berwarna kuning pada Hana.

"Indah sekali," kata Hana menerima bunga itu dari tangan Arjuna. Hana menghirup dalam aroma bunga mawar kuning yang Arjuna berikan padanya.

"Terima kasih," ucap Hana tersenyum bahagia.

"Apa kamu menyukainya?" tanya Arjuna.

"Suka, sekali," jawab Hana dengan senyum yang tak henti menghiasi wajah cantiknya.

"Syukurlah kalau kamu menyukainya, Hana, aku ikut senang," kata Arjuna dengan binar bahagia.

"Han, sekarang kamu sudah maafin aku, apakah kita bisa berteman?" tanya Arjuna serius.

"Tentu saja kita bisa berteman,'' jawab Hana yang memang sudah tidak lagi membenci Arjuna.

"Terima kasih, sudah menerima aku sebagai teman kamu, Hana," ucap Arjuna merasa senang sekali akhirnya dia semakin dekat dengan Hana, gadis yang selalu membuatnya tak kuasa menahan rindu.

Hana yang masih asyik mencium bunga mawar itupun menoleh ke arah Arjuna dengan senyum yang begitu manis. Arjuna menatap tak berkedip saat melihat Hana yang kecantikannya meningkat berkali-kali lipat saat tersenyum dengan begitu anggun.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status