Share

JSO 42

Damar pulang ke rumah Ratih. Kepulangan Damar disambut gembira oleh Rea dan Kinar. Kinar tidak menyangka kalau Damar akan memilih pulang ke rumah mereka daripada pulang ke Solo. Kinar semakin yakin bahwa Damar adalah sosok Bapak yang benar-benar ia rindukan selama ini.

Ratih membantu Damar pindah dari kursi roda ke ranjang. Meski dengan susah payah, ia berhasil memindahkan Damar.

“Maaf kalau aku berat dan menyusahkanmu!“

“Ini sudah tugasku, Mas. Kamu nggak usah minta maaf,“ jawab Ratih.

“Aku akan belajar menggeser tubuhku sendiri, biar tidak memberatkanmu!“

“Jangan tergesa-gesa, biarkan kondisi Mas Damar membaik dulu. Minum obat, makan yang banyak, biar lekas sembuh!“

Damar mengusap lengan Ratih yang duduk di sampingnya.

“Aku pengen makan sayur lodeh, boleh?“

“Baik, nanti aku masak lodeh buat Mas Damar. Mau apa lagi?“ tanya Ratih.

“Cuma itu, sekarang aku mau telpon Hendri dulu. Ada dokumen yang harus aku tanda tangani. Aku mau minta dikirim lewat email saja.“

“Apa nggak istiraha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status