Share

Part 4

Kristal adalah bagian dari tubuh seseorang agar mendapatkan kekuatan untuk melindungi diri di dunia mereka.bukan hanya kristal hitam, ada beberapa juga jenis kristal dengan Mana yang berbeda-beda,, kristal putih untuk pengendali angin, kristal biru untuk pengendali air, kristal merah untuk pengendali api, kristal kuning hanya terdapat pada anggota kerajaan yang bukan hanya dapat memiliki kekuatan besar namun juga memiliki kekuatan suci yang dapat menyembuhkan tubuhnya dari berbagai macam luka apapun maka dari itu anggota kaisar sangat jarang sakit dan juga memiliki satu hewan penjaga untuk melindunginya. dan terakhir kristal hitam, kristal yang dapat mengendalikan kristal yang lain. bukan hanya itu saja, pemilik kristal hitam juga dapat menyembuhkan semua berbagai penyakit dan pemilik kristal hitam juga memiliki tiga hewan penjaga yang terkuat dan sangat melegenda.

    Maka dari itu kaisar terdahulu iri sekaligus takut bahwa kekuatannya tak sebanding dengan pemilik kristal hitam, lalu ia mencoba memfitnah pemilik kristal hitam dengan alasan suatu saat nanti akan berkhianat dan memberontak melawan kaisar. Dengan mencegah pemilik kristal hitam berkhianat dan memberontak melawan kaisar maka ia memecahkan kristal hitam menjadi beberapa bagian hingga kekuatan kristal menjadi tidak seimbang dan ketiga hewan penjaga dapat disegel oleh sang kaisar terdahulu.

    Kristal hitam dapat memiliki kekuatan yang besar bila kristal itu tetap utuh. Namun, jika kristal hitam terpecah menjadi beberapa bagian maka kekuatan yang ada pada kristal hitam juga tidak akan seimbang sampai kristal hitam menjadi utuh kembali.

‘’Nona, ada surat dari Lady Lengston," ucap pelayan di belakangnya yang membungkuk sambil menyodorkan surat balasan. 

 Liana mengambil surat dari pelayannya itu. Ia membuka dan membaca isi surat tersebut. Ia meletakkan surat tersebut di atas meja setelah ia membaca isi suratnya.

‘’Kau boleh pergi, ’’ ucap Liana pada pelayan.

‘’Apakah yang mulia putri tidak akan membalas surat dari lady Lengston ?” tanya pelayan.

‘’Tidak perlu karena Nasya sedang sakit jadi aku tak ingin membuatnya kecapekan hanya untuk membalas surat dariku,’’jawab Liana.

‘’Yang mulia putri sangat baik kepada Lady Lengston tapi lady Lengston malah,’’ucap Pelayan berhenti dan segera tersadar akan apa yang ia ucapkan.

 ‘’ Maafkan saya atas ketidak sopanan saya nona, saya permisi nona,’’ucap pelayan.

   Pelayan pribadi Liana dan kapten ksatria qwars memasuki kamar putri Liana.

‘’Salam untuk calon yang mulia ratu kerajaan orphelle, ‘’ ucap mereka bersamaan.

‘’Bagaimana Mariana apakah nona-nona para bangsawan telah tiba ?’’ tanya Liana.

‘’Sudah yang mulia, namun sepertinya Lady Lengston tidak datang yang mulia,’’ jawab Mariana.

‘’Yah, Nasya mengirimkan surat padaku bahwa ia tidak bisa datang karena sakit,’’. Jelas Liana.

‘’Berani sekali Lady Lengston tak menghadiri undangan yang mulia,’’. ucap kapten qwars dengan geram.

‘’Sudah Ferando, ayo kita temui para bangsawan, ‘’ ucap Liana.

   Liana berjalan menuju tempat pesta teh yang di selenggarakan olehnya dengan Mariana dan Ferando mengikutinya dari belakang.

  Di sisi Lain Nasya yang sedang bersantai nyaman di rumahnya terkejut mendengar kedatangan Leo di kediamannya. Tanpa ia sadari ia berlari menuju ke arah Leo berada dengan memakai baju rumahan. Ia melihat Leo yang tengah berbincang dengan Duke Marvelin namun beberapa menit kemudian Leo dan Duke Lengston melihat ke arahnya yang masih memakai balutan pakaian rumahan.

‘’ Nasya apa yang sedang kau pakai itu ?’’ tanya Duke Marvelin.

Nasya tersadar akan keterkejutannya dan mengeluarkan rona pipi di wajah cantiknya itu membuat Leo terpana.

‘’Cantik,’’ ucap Leo tanpa sadar.

Duke Marvelin yang mendengar ucapan Leo seketika tersenyum bangga.

‘’Oh apa anda terpesona melihat anak saya Nasya kapten Leo ?’’ tanya Duke Marvelin dengan mencoba menahan senyumnya.

Leo yang tersadar seketika menundukkan kepalanya menghilangkan panas pada pipi dan telinganya.

‘’Hahaha anak saya memang sangat cantik Kapten,’’ ucap Duke Marvelin bangga.

Leo membenarkan ucapan Duke Lengston , Mendengar itu pipi Nasya semakin memerah.

‘’ Nasya kenapa masih disana ? ganti pakaianmu menjadi lebih elegan, ‘’ ucap Duke Marvelin tegas.

‘’Tidak apa-apa Duke Lengston saya hanya ingin bertemu dengan Lady Lengston sebentar, ‘’ ucap Leo.

‘’ Kau yakin hanya sebentar saja kapten ?’’ tanya Duke Marvelin dengan nada menggoda.

Leo terbatuk pelan, ia mencoba mengalihkan pertanyaan Duke Lengston.

Nasya tersenyum.

‘’Baiklah ayah aku akan mengganti pakaianku dan berdandan dengan cantik agar Kapten Leo semakin terpesona denganku,’’ ucap Nasya menggoda.

Mendengar itu telinga Leo memerah di tambah dengan mendengar suara tawa dari duke Lengston. Entah kenapa ia sangat malu.

‘’Rossya Rossya, ‘’ ucap Nasya.

‘’Iya ada apa Nona ?’’ ucap Rossya.

‘’Bantu aku pilihkan baju yang santai namun tetap elegan dan anggun lalu dandani aku secantik mungkin namun tetap nampak natural,’’ ucap Nasya bersemangat.

‘’Baik Nona, ‘’ ucap Rossya.

Di tempat lain pesta teh, Liana beserta para wanita bangsawan tengah berbincang-bincang ria namun tetap elegan.

‘’putri Liana apakah lady Lengston tidak anda undang ke pesta teh anda ? karena saya tidak melihatnya dari tadi,’’ ujar salah satu bangsawan. Liana tersenyum.

‘’Aku sudah mengundangnya namun Lady Lengston tidak dapat hadir ke pesta Teh,’’ucap Liana.

‘’Bagaimana bisa Lady Lengston bertindak sangat kurang ajar seperti itu ?’’ ujar salah satu bangsawan yang hadir di pesta teh.

‘’Benar berani sekali Lady Lengston mengabaikan undangan putri Liana yang adalah calon ratu masa depan, walaupun ia menyukai yang mulia kaisar namun tindakannya sangatlah di luar batas,’’. Ucap salah satu bangsawan lainnya.

 Para bangsawan menyetujui fakta tersebut dan mengingat lagi apa yang pernah di perbuat oleh Lady Lengston kepada Liana. Liana menyesap tehnya lalu berekspresi muram.

‘’Jangan membicarakan Lady Lengston seperti itu bagaimanapun Lady Lengston adalah teman baikku, ‘’ ucap Liana.

   Mendengar ucapan Liana tersebut semua para wanita bangsawan terdiam, mereka merasa iba kepada Liana yang begitu baik kepada Lady Lengston walaupun sudah melihat apa yang pernah di lakukan Lady Lengston kepadanya.

‘’Anda terlalu baik pada Lady Lengston Putri walaupun Lady Lengston teman baik anda namun sesekali Lady Lengston di beri pelajaran,’’ ucap salah satu bangsawan dengan geram.

‘’Sudahlah jangan membahas soal ini lagi, hatiku sakit mendengar kalian berbicara buruk pada Lady Lengston,’’ ucap Liana dengan nada sedih.

Para wanita bangsawa terdiam lalu mencoba membicarakan hal lainnya hingga pesta teh pun berakhir.

Di sisi lain Duke Marvelin dan Leo tengah duduk di sebuah ruangan menunggu Nasya yang sedang berganti pakaian. Duke Marvelin menatap Leo yang membuat Leo salah tingkah. Dia berpikir apakah ini rasanya di tatap oleh orang bangsawan tinggi ?

‘’Kapten Leo, aku ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting denganmu,’’ ucap Duke Marvelin serius.

Merasa Duke Lengston akan membicarakan hal yang serius Leo seketika fokus mendengarkan apa yang di ucapkan duke Lengston selanjutnya.

‘’Kapten Leo apakah kau menyukai putriku ?’’ tanya Duke Marvelin.

‘’Walaupun saya tidak tau apa yang saya rasakan ini suka atau tidak namun saya berjanji bila Lady Lengston menikah dengan saya, saya akan melindunginya walau harus mempertaruhkan nyawa saya, ‘’ ucap Leo.

‘’Walaupun kau akan melanggar sumpah ksatriamu pada kaisar ?’’ Tanya Duke Marvelin

Leo terkejut akan pertanyaan Duke Marvelin yang terlihat sulit, ia tidak boleh gegabah dalam menjawab pertanyaan Duke Marvelin. Bagaimana caranya ia harus menjawab pertanyaan Duke Lengston ?

‘’Hahaha aku hanya bercanda Kapten Sword jangan terlalu serius seperti itu,’’. Ucap Duke Marvelin.

Leo tersenyum canggung, entah kenapa Leo merasa bahwa ucapan Duke Lengston tadi adalah serius dan tidak bercanda.

Di saat Leo ingin membalas ucapan Duke Lengston, ia melihat Nasya yang sudah berganti pakaian dan terlihat seperti berdandan ?

Apa Nasya berdandan untuknya ?

‘’Sangat cantik,’’ ungkap Leo dalam hati.

Duke Lengston melihat ke arah pandangan Leo dan ia tersenyum.

‘’Ayah Kapten Leo aku sudah berganti pakaian,’’ ucap Nasya.

‘’Baiklah karena putriku sudah berada disini maka aku tidak boleh mengganggu waktu kalian, Nasya antarkan Leo melihat taman kita,’’ ucap Duke Marvelin.

‘’Baiklah ayah, ayo Kapten,’’ ujak Nasya.

Leo berdiri dan sedikit membungkuk.

‘’Saya permisi duke Lengston,’’Ucap Leo.

Leo dan Nasya berjalan keluar ruangan menuju taman Lengston, di jendela yang mengarah ke taman kediaman Lengston duke Marvelin melihat Leo dan Nasya yang seperti sepasang kekasih. Lalu di belakang duke ada seseorang yang membungkuk memberi salam.

‘’Duke apakah tidak apa-apa mempercayakan Lady Lengston kepada Kapten sword yang di percaya oleh kaisar dan bahkan ia telah bersumpah ksatria pada kaisar ?’’ tanya seseorang yang berada di belakang Duke.

‘’Aku tidak bisa mempercayai siapapun namun aku tidak punya pilihan Lain untuk membuat Nasya menikah dengan Leo karena kaisar yang menginginkannya. kekuatanku belum cukup untuk melindungi Nasya, Leo dapat melindunginya dari semua orang yang sedang mengincar nyawanya setidaknya sampai kaisar tau bahwa Nasya adalah pemilik kristal hitam. jika Leo memilih untuk membantu kaisar maka saat itu aku akan membawanya pergi ke tempat yang di beritahukan istriku untuk dia bersembunyi,’’ jawab Duke Marvelin.

‘’Kau harus tetap melindungi Nasya dari jauh Rossya,’’ ucap Duke Marvelin.

Rossya membungkuk dengan hormat.

‘’Baik Duke,’’ jawab Rossya.

Di sisi lain wanita cantik menatap tajam ke arah serpihan kristal hitam.

‘’Anda memanggil saya Nona ?’’ ucap seorang wanita yang baru saja tiba.

‘’Benar, sedikit berikan rasa sakit kepada boneka kita ini karena dia sedikit membangkang Mariana,’’ ucap wanita itu dengan senyum yang menyeramkan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status