Married With My Anti-fan

Married With My Anti-fan

By:  Hasmira  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
13Chapters
1.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Arzan Galen Pratama, adalah Aktor papan atas sekaligus penyanyi terkenal yang sedang naik daun. Namanya terkenal sampai ke pelosok negeri. Ia menjadi idola muda dan digilai begitu banyak kaum hawa. Berbeda dengan kebanyakan orang, Karaissya Naraya Anantiar, malah membenci Aktor Arzan. Kara adalah wanita pengangguran yang baru saja lulus kuliah. Bukannya mencari pekerjaan, ia malah sibuk menebar kebencian pada Aktor tersebut. Berawal dari terpengaruh perkataan temannya mengenai beberapa rumor buruk mengenai Aktor Arzan, membuatnya mulai tidak menyukainya. Kesuksesan Arzan membuat Kara geram dan berusaha mencari cara untuk menjatuhkan nama baik aktor besar itu. Ia mulai menebar komentar kebencian di semua sosial media milik Arzan, membentuk kelompok Anti fans dan mempengaruhi orang-orang untuk ikut membenci Aktor tersebut. Ada yang terpengaruh, tapi lebih banyak yang tidak terpengaruh sama sekali. Kara bahkan nekat memata-matai sang Aktor saat sedang liburan. Namun, mereka malah dipertemukan dalam sebuah pertemuan tak terduga yang tidak diinginkan, membuat Kara ketar ketir. Takut semua aksinya akan ketahuan orang-orang. Karena perbuatannya, Kara harus mendapat banyak masalah yang berhubungan dengan Arzan dan terjebak dalam pernikahan terpaksa dengan sang Aktor. Akankah perbuatan Kara ketahuan??? Atau malah ia semakin gencar melakukan aksinya.

View More
Married With My Anti-fan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
13 Chapters
Pertemuan Pertama
"Eh, parah ganteng banget!""Aku hampir mimisan waktu pertama kali melihatnya!""Ternyata lebih ganteng aslinya dari pada di foto atau video."Langkah seorang wanita muda terhenti saat tak sengaja mendengar pujian berlebihan dari beberapa gadis yang berdiri di dekatnya. Tak jauh dari mereka terdapat kerumunan yang entah di sebabkan oleh apa. Wanita itu mencoba menghampiri gadis-gadis itu untuk bertanya karena penasaran."Halo, adik-adik! Boleh saya menanyakan sesuatu?"Ketiga gadis itu menoleh bersamaan saat mendengar suara seseorang di belakang mereka."Ada apa, Kak?" ucap salah satu di antara mereka."Itu yang rame-rame ada apa, ya?" tanya wanita itu sambil menunjuk kerumunan di depan mereka."Oh, itu Kak, ada Aktor yang datang!" jawab yang lainnya."Aktor?" gumam wanita itu pelan."Iya kak, ganteng pake banget! Untung tadi aku sempat melihatnya sebelum kerumunan semakin banyak," ucap salah satu di antara mereka
Read more
Fanmeeting
Sebuah mobil jenis Toyota Alphard berwarna putih berhenti di depan sebuah gedung mall. Ada tiga mobil lain yang mengikutinya dari belakang. Pria-pria berbaju hitam keluar dari ketiga mobil tersebut dan segera membetuk formasi mengelilingi depan pintu mobil putih. Setelah dipastikan aman, laki-laki yang berada di dalam mobil segera turun. Tidak ada kerumunan yang terlihat menyambut kedatagannya. Hal itu karena kebanyakan penggemarnya sudah berkumpul di tempat kegiatan fanmeeting akan dilaksanakan.Lelaki itu berjalan memimpin dengan tim keamanan mengawasinya dari belakang. Ia berjalan angkuh bagai raja yang sedang memimpin prajuritnya. Senyum ramahnya tak luput dari bibirnya saat beberapa orang yang berpapasan dengannya menatap lelaki itu penuh kekaguman akan ketampanannya.Tanpa mereka sadari seorang wanita mengikuti mereka dari belakang. Wanita itu menggunakan pakaian serba hitam dengan topi menutupi sebagian wajahnya. Wanita itu membawa minuman kopi panas yang dengan
Read more
Aktor Buaya
Kamar bernuansa putih yang ditempati seorang wanita terlihat begitu gelap meski matahari di luar masih terik. Ia menutup jendela dan gordennya rapat-rapat. Pintunya ia kunci agar tidak sembarang orang bisa masuk kamarnya. Seorang wanita duduk di kursi belajarnya dengan sebuah komputer di depannya yang berada di atas meja. Matanya fokus menatap layar komputet. Tangannya memegang mode untuk mengarahkan kursor. "Cih, setiap bulan dia selalu berganti pasangan. Snapgram-nya pun dipenuhi kedekatannya dengan teman perempuannya. Dasar, buaya!" Layar komputer menunjukan sebuah sosial media milik seorang aktor. Kebanyakan fotonya mengenai kegiatan kesehariannya dan juga pekerjaannya. Beberapa kali ia juga memposting fotonya dengan perempuan yang berbeda-beda. Biasanya dibubuhi caption yang mengatakan mereka hanya teman. Aktor itu dikenal memiliki banyak teman perempuan dan sering dirumorkan berpacaran saat dekat dengan beberapa artis, tapi tidak perna
Read more
Aksi Memata-matai
Terik mentari sore terasa menyengat di kulit. Teriknya matahari tak menyurutkan keinginan para pemuda yang sudah bersiap untuk berenang di kolam renang hotel. Mereka telah berganti baju dan hanya menggunakan bokser. Arzan duduk bersantai di kursi payung. Menghirup dalam-dalam udara segar. Ia merasa bebannya sedikit berkurang. Saat ini ia sedang berlibur dari padatya jadwal syuting yang tak kenal waktu. Dengan sedikit refresing, Arzan bisa melepas penatnya sejenak. "Arzan, cepat kemari!" teriak salah satu temannya yang sudah menceburkan diri di kolam. Arzan tersenyum mengangguk mengiyakan. Ia meletakan asal handuk yang tadi ia gunakan menutupi badannya. Kini tubuhnya terekspos menampakan perut ratanya yang berbentuk kotak-kotak kecil. Lengan berototnya terlihat begitu seksi saat ia mengayunkannya ke atas bersiap untuk turun ke kolam renang. Gadis-gadis yang kebetulan sedang berenang disana berteriak histeris saat melihatnya. Mereka berkumpul di pinggir kolam menonton Arzan dan teman-
Read more
Mendapatkan Bukti
Suara langkah kaki yang beradu dengan lantai marmer menggema. Kara berjalan seorang diri melewati lorong hotel yang begitu sepi. Ia beberapa kali celingak-celinguk mencari lelaki dan wanita yang tadi diikutinya. Mereka melangkah terlalu cepat membuatnya hilang dari pandangan Kara. Tadi sengaja menjaga jarak agar tak ketahuan, tapi malah kehilangan targetnya. Ia berhenti sejenak saat di depannya terdapat dua lorong yang berbeda arah. "Mereka pergi kemana yah?" ucapnya kebingungan. "Cap cup cup ajalah. Cap cup cup kembang kuncup pilih mana yang mau dicup.... Ah, kanan!" Kara memilih lorong di arah kanan. Berharap pilihannya tidak salah. Ia segera melangkah agar tak kehilangan orang yang dicarinya. Di sepanjang lorong ia tak melihat siapapun. Membuat Kara mulai meragukan pilihannya. Ia semakin jauh melangkah, tapi tetap saja belum menemukan kedua manusia itu. Kara berhenti berjalan saat merasa ia mulai jauh. Ia menghela nafas panjang. Merasa us
Read more
Wanita Pemandu Lagu
"Kenapa tidak masuk?" tanya seorang laki-laki yang muncul dari belakang. "HAH!!!" Kara menoleh dengan melongo kebingungan. Seorang laki-laki menatapnya intens dari atas ke bawah. Ternyata orang itu adalah salah satu teman Arzan. "Ayo masuk!" ajak laki-laki itu. Kara berniat melarikan diri, tapi laki-laki itu mendorong pintu. Pintu ruangan karaoke terbuka lebar, membuat semua mata yang ada di dalam ruangan tertuju pada Kara. Jika ia lari sekarang juga, orang-orang akan mencurigainya. Dirinya bisa saja ketahuan jika pergi begitu saja tanpa alasan yang jelas. "Ayo cepat masuk! Tunggu apa lagi?" tanya laki-laki itu penasaran karena Kara malah diam. Kara tersenyum ramah agar tak terlihat mencurigakan. Mau tidak mau ia melangkah masuk ruang karoeke itu. Ia akan keluar setelah tidak ada yang menyadari keberadaanya. Matanya menyusuri seisi ruangan. Sebuah sofa panjang berbentuk setengah lingkaran. Di depannya terdapat televisi lebar yang menampilkan lagu yang sedang diputar. Di tengah t
Read more
Berita Buruk
Tok... tok... tok....Suara ketukan dari luar membuat lelaki yang sedang berpakain menoleh bingung. Ia tidak memanggil karyawan hotel. Juga tidak punya tamu yang akan datang berkunjung pagi ini. Lelaki itu tidak terlalu memperdulikannya. Ia terlebih dahulu menggunakan celana dan baju baru setelah itu baru berniat membuka pintu."Tuan, cepat buka pintu!" teriak seseorang dari luar.Suaranya terdengar familiar, membuatnya segera membuka pintu kamar hotelnya."Apa yang kamu lakukan disini? Bukannya kamu sedang libur?" tanya lelaki itu saat membuka pintu dan melihat managernya berdiri di depannya.Manager segera masuk dengan nafas tersengal karena buru-buru datang menemui Bosnya, "Saya menghubungi Anda, tapi tidak diangkat. Ada berita penting yang harus anda lihat."Sang manager menyerahkan sebuah iPad yang terdapat sebuah video dan beberapa artikel dan juga foto-foto.Lelaki itu menatap bingung managernya. Ia memilih duduk terlebih dahul
Read more
Siapa Pelaku Sebenarnya?
Kamar hotel yang ditempati seorang wanita terlihat begitu berantakan. Sang pemilik kamar mengacak-ngacak barang di sekitarnya. Beberapa kali ia menggaruk rambut yang tak gatal. Kepalanya mumet mencari salah satu barang yang sangat penting baginya. Benda itu hilang sejak semalam, tapi baru menyadarinya ketika bangun pagi saat menyalakan TV. "Kara bego, kamu menyimpannya dimana, sih?"Ia menyerah dan memilih duduk di kasur. Tangannya meraih remot dan kembali menyalakan Televisi yang sempat dimatikannya.Kara membeku sejenak saat melihat berita infotainment di TV yang memberitakan tentang Aktor yang dibencinya. Antara percaya dan tidak percaya. Sebuah video skandal kontroversi Aktor Arzan tersebar di internet dan sedang menjadi trending dimana mana. Berita-berita gosip di TV mulai membahasnya. Kara menekan tombol remote mencari siaran TV lain. Namun, hampir semua berita infotainment mengabarkan berita tentang Aktor tersebut."Memang ini yang kamu mau k
Read more
Malam Bersama
Meja kaca yang terdapat di depan kasur Arzan terlihat begitu berantakan. Terdapat beberapa botol minuman beralkohol yang berjejer di atas meja. Dua botol pecah dan tumpah berserakan akibat dilempar oleh lelaki itu. Arzan bersandar di ujung kasurnya. Tangannya menggenggam sebotol alkohol yang baru saja ia buka. Toleransi alkoholnya sebenarnya sangat rendah tapi ia tetap memaksakan diri untuk berusaha meminum minuman tersebut. Baru satu teguk ia langsung memuntahkannya karena tak menyukainya. Drttt... Drttt.... Telepon milik Ardan bergetar, ia segera meraihnya dan mengangkat telepon tanpa memeriksa siapa yang menelepon. "Halo!" ucap Arzan dengan suara serak. "Bagaimana hadiahku?" tanya suara di seberang sana sambil tertawa keras. Arzan memeriksa layar handphonenya dan terdapat nomor tidak dikenal yang menghubunginya. Ia segera mematikannya. Sejak tadi beberapa nomor tak dikenal terus menghubunginya. Sepertinya ada yang berniat menerornya. Handphone Arzan kembali bergetar tapi ia ti
Read more
Ketahuan
Sinar mentari mulai masuk melewati sela-sela jendela. Cahayanya menyilaukan mata seorang wanita yang sedang tertidur. Wanita itu berusaha menggerakkan tubuhnya tapi ia merasakan sesuatu mengikat erat tubuhnya. Matanya masih terasa berat untuk terbuka membuat ia memilih meraba apa yang ada di depannya. Ia mengernyit saat tangannya bersentuhan dengan kulit seseorang. Ia merasakan sebuah dada bidang tanpa penutup.Kara memaksakan membuka matanya, "AAAA!"Kara menutup mulutnya saat menyadari suara teriakannya terlalu besar.Seorang lelaki tanpa baju memeluk tubuhnya erat. Kara langsung memeriksa tubuhnya di balik selimut. Untuknya ia masih berpakaian lengkap. Lelaki itu juga masih menggunakan celana.Netranya memandangi wajah tidur lelaki itu yang terlihat begitu lelap dan tenang. Wajah tampannya terlihat begitu menggoda. Kara mengangkat tangan dan meraba pipi halus lelaki itu tanpa sadar. Beberapa saat kemudian ia tersadar dan segera menurunkan tangan dan la
Read more
DMCA.com Protection Status