Share

Bab 47.

Karena Papa Wandi sudah dipindahkan ke ruangan VVIP, Arnesh mengantar Livya untuk ke rumah. Karena wanita itu sedang hamil muda, diharuskan tidak boleh kecapean dan banyak istirahat.

Langkah Arnesh begitu lunglai, sesampainya di depan tangga. Ia menghela napas lelah.

Livya hanya diam, tidak banyak bersuara sejak ayah mertuanya selamat. Dia takut, rahasia besarnya akan terbongkar.

"Kamu istirahat dulu aja, Mas. Seharian kerja dan jagain Papa pasti cape, 'kan?" kata Livya, membuka pintu kamarnya.

Mata hitam legam Arnesh lurus ke depan, tepatnya ke arah ranjang kamar yang berantakan. "Selama berumah tangga denganmu, pertama kalinya aku melihat ranjang berantakan seperti ini."

Diam-diam Livya merutuki kebodohannya, sudah teledor karena dilanda panik saat siang tadi. Livya lupa, tidak membereskan ranjangnya seusai bercumbu dengan Daniel.

"O-oh ... aku lupa beresin, Mas. Gih mandi dulu. Aku mau beresin kamar, sekalian nyiapin baju kamu," ujar Livya sedikit tergagap.

Daripada nantinya Arnesh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status