Keyla gelagapan karena bukan dirinya yang melakukan, melainkan Maudy sendiri yang menyakiti diri sendiri. “Erlan kami tau kan kalau mahasiswa kamu yang satu ini itu sudah kurang ajar sama aku, intinya aku mau dia dikeluarkan dari sini!!” “Pak, tapi bukan saya yang melakukannya. Bu Maudy sendiri yang menampar wajahnya sendiri!!” bantah Keyla tak terima. “Kamu gila!! Mana mungkin ada orang yang melukai dirinya sendiri!! Kalai salah ya ngaku salah, jangan malah membantah!!” sahut Erlan yang lebih percaya kepada Maudy dibandingkan dengan Keyla dan membuat Maudy senang. Akhirnya, Erlan percaya pada dirinya juga. “Awsss!! Sakit,’’ ringis Maudy berpura pura sakit agar menarik perhatian Erlan, laki laki yang menjadi pujaan hatinya. “Minta maaf sama Maudy sekarang!!” titah Erlan tegas. Keyla menghela nafasnya panjang, bukan tidak mau meminta maaf, tapi memang dirinya di sini posisinya tidak salah. “Pak, tapi saya tidak salah di sini. Bu Maudy sendiri yang melakukan itu,” ucap Keyla yang
Maudy merasa senang karena pada akhirnya pihak kampus mengeluarkan Keyla dari kampus dan berita itu membuat semua dosen dan mahasiwa heboh, karena pasalnya selama ini, Keyla merupakan mahasiwi teladan dan sudah beberapa kali memgharumkan nama kampus dan semakin maju, namun tiba tiba saja Keyla dikeluarkan tanpa alasan yang jelas. Banyak dari mereka yang mengenal Keyla adalah gadis yamg baik, rajin, dan ramah, tidak mungkin ia tega melukai dosennya sendiri. apalagi pada bu Maudy, banyak dari mereka yang sudah menerka jika bu Maudy lah yang berulah dan tega membuat Keyla keluar dari kampus. ini sangat keterlaluan dan tidak adil!! "Masa sih Keyla beneran dikeluarkan dari kampus?" "Iya, beritanya udah nyebar ke mana mana dan katanya sih karena nampar bu Maudy." "Antara percaya nggak percaya sih kalau urusannya sama bu dosen itu, sedangkan yang kita tau Keyla itu anak baik baik dan gue rasa sebejat bejatnya orang, mana berani nampar dosennya sendiri." "Iya sih, apalagi selama ini, bu
"Maaf," lirihnya merasa bersalah. setelah satu minggu, Erlan tidak bertemu dengan Keyla, dan itu membuat ia merasa bersalah sekaligus mendapatkan amukan dari ibu dan kedua anak kembarnya. Erlan berdiri di depan rumah Keyla yang nampak sepi, karena ibu dan adik Keyla yang bernama Keysa sedang berkunjung ke rumah saudaranya yang ada di Sukabumi dan Keyla memilih diam di rumah saja. Keyla kaget karena kedatangan dosen sekaligus bosnya yang tiba tiba dan mengucapkan kata maaf. Beberapa kali, Keyla memgerjapkan matanya merasa heran dan juga aneh. apa laki laki di hadapannya itu sedang kesambet? "Mari masuk, pak." Keyla mempersilhkan dosennya masuk terlebih dahulu, meski sebenernya ini tidak bisa dibernakan karena ia seorang gadis dan menerima tamu laki laki dewasa dan di rumah hanya berdua saja. apalagi di lingkungannya yang sangat menunjung tinggi norma dan agama. Keyla membuka pintunya agar tidak begitu menimbulkan fitmah, di lingkungannya warganya sangat ganas. apa yang mereka lihat
Beberapa hari kemudian, Keyla telah kembali ke kampus atas persetujuan semua dosen. mereka juga msrasa bersalah kepada Keyla karena nama Keyla sangat membanggakan nama kampus mereka dan semakin terkenal. Namun, tidak dengan Maudy yang merasa kesal dan terancam karena Erlan mati matian membela Keyla dan ia benci akan hal itu. tidak bisa dibiarkan begitu saja, apq yang ia inginkan harus ia dapatkan meski harus dengan cara kotor sekalipun. "Kamu boleh senang sekarang, tapi tidak dengan nanti. jangan seneng dulu, karena saya pastikan kamu tidak akan pernah bisa bersanding dengan Erlan. karena dia hanya milikku, bukan kamu atau yang lain," ucap Maudy saat berpapasan dengan Keyla. Maudy menatap tidak suka ke arah Keyla, dan Keyla hanya biasa saja karena merasa tidak mengingibkan Erlan. Maudy saja yang terlalu takut tidak mendapatkan apa yang ia mau. sama saja cupu!!"Halo bu, apa kabar? masih baik, kan?" tanya Vera songong. Ia tidak suka dengan dosen satu ini yang terkesan arogant sekali.
Semua orang yang ada di situ kaget mendengar ucapan si kembar yang mengatakan kata mama kepada Keyla, terutama Erlan dan kedua orang tuanya, mereka merasa tidak enak pun dengan Keyla yang takut keluarga Erlan mengira jika ia yang menyuruh anak anak memanggil dirinya dengan sebutan mama. “Vina, Vino!!” tegur Erlan yang tak suka jika anak anaknya berbicara yang aneh aneh. “Apa sih, pa!! Kami masih marah sama papa!!” ucap keduanya kompak yang membuat Erlan mendesah. Anak anak kalau ngambek memang suka lama. “Maaf kalau kedatangan kami mengganggu,” ucap Keyla merasa tidak enak. “Nggak sama sekali kok, nak. Kamu apa, kabar? Udah kembali kuliah?” tanya Marwa memastikan. Keyla tersenyum ramah menatap bu Marwa. Wanita itu memang terkenal sangat baik dan ramah hingga tak heran jika banyak yang menyukainya. “Alhamdulillah baik, bu. Ibu sendiri gimana?” tanya balik Keyla yang sudah dipersilahkan untuk duduk bersama dengan adik perempuannya. “Mama!!” panggil Vina sekali lagi yang membuat s
“Bagaimana para saksi, sah?” “Sah!!” “Alhamdulillah.” Akhirnya Erlan dan Keyla resmi menikah di sebuah masjid dekat rumah Keyla secara sederhana, namun sakral dan hanya dihadiri oramg terdekat saja karena keinginan Keyla. Keyla menangis antara bahagia juga sedih, ia menikah tanpa ada rasa cinta dan ia juga sudah terikat perjanjian dengan Erlan yang kini resmi menjadi suaminya dan hanya mereka berdua saja yang tahu. Keduanya pun bertanda tangan, setelah itu, mereka mencium tangan orang tua mereka yang hadir di sana. Ada ayah kandung Keyla juga, namun hanya sebentar saja dengan dalih kerjaan yang membuatnya langsung pergi begitu saja. “Kalian sudah resmi menjadi suami istri, jadi perlakulan istri kamu dengan baik. Jangan sakiti dia!!” ucap Marwa kepada anak laki lakinya dan hanya diangguki oleh Erlan. Untuk saat ini pikirannya sangat kacau, tadi pada saat ijab qabul, ia sangat grogi, padahal ia sudah pernah mengalaminya. Ia merasa akad nikah kali ini berbeda dari sebelumnya saat d
21Ayunda dan Vera terus saja menggoda Keyla yang membuat Keyla jadi malu sendiri dan salah tingkah. “Gimana rasanya malam pertama? Enak, nggak? Mau coba, dong,” celetuk Vera tanpa filter. Ia emang paling blak blakan di sini. Keyla melotot bersamaan dengan Ayunda mendengar celetukan Vera yang asal. “Enak nggak enak juga bukan urusan kamu!! Mending kamu diam deh!!” titahnya yang merasa tidak nyaman dengan arah pembicaraan mereka sejak tadi. Bikin sakit kepala aja. “Tau tuh Vera suka asal kalau ngomong, jadi ikutan pengin deh.” Keyla memutar bola matanya malas. Tidak Vera, tidak Ayunda sama saja. Sama sama gesrek otaknya, minta dicuci pakai air garam kali.“Dahlah, mending aku masuk ke kelas aja. Lama lama di sini bisa botak kepala gue!!” ***“Dari mana saja kamu? Jam segini baru pulang? Kamu pikir kamu menikah dengan saya, kamu bisa hidup seenak kamu?’’ sentak Erlan yang berdiri di dekat sofa dengan tangan yang melipat di dadanya, menahan amarah. Keyla menghentikan langkahnya, de
Brak!!Seorang gadis telonjak kaget karena dosennya tiba tiba saja menggebrak meja di depan teman temannya dan ia sangat malu. Dia adalah Keyla Sherina Razela, seorang mahasiswi yang datang terlambat dan kena amuk dosennya. “Kamu tahu kalau sekarang jam berapa? Dan kamu tahu apa arti sebuah kedisiplinan?” tanyanya. “Saya tahu, pak. Maka dari itu saya minta maaf,” cicitnya takut. Padahal, ia hanya terlambat tiga menit saja tapi tidak ada toleransi baginya. Dosennya yang satu ini memang terkenal killer dan menyebalkan. Banyak mahasiswa yang takut padanya, meski begitu tetap saja banyak dari kalangan dosen wanita maupun mahasiswi yang mengidolakannya dan menginginkan menjadi istrinya. Erlan Dallin Harrison, seorang dosen yang terkenal killer dan sekaligus CEO di sebuah perusahaan terbesar di Indonesia bahkan Asia. Dosen muda yang menyandang status duda beranak dua yang selalu mencari perhatian kaum hawa. Tampan, kaya dan memiliki jabatan membuat siapa saja jatuh hati dan berusaha u