Share

Bab 4 Liburan....

"Zeyna Arsyilla Savina." ucap Zeyna.

Miyuki tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Nama yang indah, pasti ayah kamu yang memberimu nama itu." ucap Miyuki.

Zeyna menatap Miyuki, "bibi kenal dengan ayah ku?" Tanya Zey penasaran.

"Tentu saja, aku sangat mengenal ayahmu, dia sangat ceroboh dan juga suka lupa dengan barang barang miliknya." ucap Miyuki.

Zeyna tersenyum, "bibi benar, Ayahku memang sedikit ceroboh dan suka pelupa." Zeyna mulai tertarik bicara dengan Miyuki.

"Zey, Miyuki adalah teman masa kecil bibi, sudah pasti sangat mengenal ayahmu, bahkan Miyuki suka jahil dengan ayahmu dulu." ucap Kyoyo.

"Benarkah? Zey jadi tertarik ingin tau." ucap Zeyna.

"Lain kali kamu main ke rumah bibi ya, bibi akan banyak cerita tentang ayahmu, dan pertemuan ayahmu dengan ibumu." ucap Miyuki sambil menyerahkan alamat rumahnya pada Zeyna.

Tanpa Zey sadari, sedari tadi dia berbicara dengan Miyuki, Rin terus memperharikannya, dan terukir senyuman tipis di wajah tampannya.

****

Kini mereka telah sampai di depan rumah Kyoyo.

"Terima kasih Miyuki." ucap Kyoyo.

"Sama sama, oh ya, Zeyna, jangan lupa main ke tempat bibi ya, bibi akan meminta Rin menjemputmu nanti." ucap Miyuki.

"Tidak perlu bibi, Zey akan pergi sendiri." ucap Zeyna.

Miyuki tersenyum "baiklah, bibi tunggu ketanganmu."

Mobil Rin dan Miyuki mulai pergi dari halaman rumah Kyoyo.

Kyoyo dan Zeyna masuk ke dalam rumah dan bersiap untuk sholat magrib dan makan malam.

Di perjalanan....

"Ma, apa mama menyukai Zeyna?" Tanya Rin.

"Em...." Miyuki yang sibuk dengan handphonenya menatap ke arah putranya.

"Tentu saja, Zeyna sangat imut, mama sangat menyukainya." ucap Miyuki di sertai wajah gembira saat mengingat wajah Zeyna.

"Kalau begitu, apa mama setuju jika aku menyukai Zeyna?" Tanya Rin.

Wajah gembira Miyuki seketika hilang saat mendengar ucapan putranya.

Dia menatap Rin penuh keraguan, "mama tidak bisa menjamin Rin, jikapun kalian saling mencintai, itu tidak akan mudah." ucap Miyuki.

Miyuki kembali teringat kisah Azam dan Azizah dulu.

"Dan Rin, mama berharap itu tidak terjadi, karna baik kamu atau Zeyna, pasti akan tersiksa." ucap Miyuki dengan serius

Rin terheran saat mendengar nada bicara Miyuki yang berubah menjadi serius.

Sangat jarang jika mama nya ini bicara dengan sangat serius, kecuali Rin melakukan kesalahan.

"Aku tidak paham apa yang mama bicarakan, memangnya kenapa?" Tanya Rin yang semakin pensaran.

"Rin, intinya, jika kamu berpikiran ingin bersama dengan Zeyna, mama tidak setuju." ucap Miyuki dengan tegas kepada putranya.

Cukup dia melihat langsung kisah Azam dan Azizah yang begitu menyakitkan untuk bisa bersama.

Dia tidak mau jika putranya dan Zeyna mengalami hal yang sama.

*****

Setelah sholat magrib dan makan malam, Zey kembali ke kamarnya untuk istirahat.

Di kamar Zeyna....

Zey mengambil buku catatannya dan menulis apa yang dia alami hari ini.

Jendela kamar Zeyna masih terbuka, Angin sepoi sepoi malam yang sangat sejuk membuat suasana hati dan pikiran semakin tenang.

Kelopak kelopak bunga flum yang berguguran terbang terbawa angin hingga masuk ke kamar Zeyna.

Zeyna tersenyum dan menatap ke arah langit yang cerah, karena bintang bintang yang bersinar terang.

"Semoga besok lebih baik dari hari ini." gumam Zeyna.

Waktu menandakan sholat isya shdah masuk waktu

Zey pergi ke kamar mandi untuk bersiap melakukan sholat isya.

Setelah selesai.....

Ddrrrtttt.....ddrrttt....

Dering handphone Zeyna mengalihkan perhatiannya

Dia melihat siapa yang menelponnya, dan tertulis nama abang kesayangannya

"Assalamualaikum, Mas" ucap Zeyna

[Reyhan]: "Waalaikumsalam Zey, bagaimana dengan hari kamu?" Tanya Reyhan

"Alhamdulillah, Zey tadi bantu bantu bibi di toko bunga, dan besok Zey di ajak jalan jalan sama bibi, karna besok hari libur"

[Reyhan]: "syukurlah kalau kamu senang....

Percakapan mereka terus hingga sedikit larut

****

Pagi harinya....

Zeyna mempersiapkan diri lebih awal, begitupun dengan Kyoyo yang sudah janji akan membawa Zeyna jalan jalan.

Setelah sholat subuh, Zeyna membantu Kyoyo membuat sarapan dan juga bekal yang akan mereka bawa.

Setelah selesai....

"Zey, kamu bersiap saja ya, biar bibi yang menata makanan di meja."

"Baik bibi."

Zey kembali ke kamarnya untuk bersiap, sedangkan Kyoyo menyiapkan sarapan terlebih dahulu baru bersiap.

Sekitar jam setengah delapan Zeyna sudah selesai, begitupun dengan Kyoyo.

Kini mereka sarapan bersama di meja makan.

"Zey, kamu sarapan terlebih dahulu ya, bibi mau menyiapkan bekal untuk makan siang kita." ucap Kyoyo.

"Tapi bibi, kita sarapan saja dulu, nanti Zey bantu." ucap Zeyna.

"Zeyna, bibi menyuruhmu untuk sarapan, jadi lakukan apa yang bibi perintahkan. Oke." ucap Kyoyo di sertai senyumannya.

Zeyna tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Baik bibi."

Zeyna tau jika dia terus bersihkeras untuk membantu, yang ada Kyoyo akan benar benar marah.

Zeyna memakan makanan yang sudah di siapkan Kyoyo untuknya.

Sedangkan Kyoyo sibuk dengan bekal yang akan di bawa mereka.

Setelah selesai semua, bekal mereka sudah, mereka juga sudah sarapan, dan kini mereka tinggal berangkat saja.

Kyoyo mengeluarkan mobil dari garasi rumahnya

Mereka berdua menyusun berang barang yang akan di bawa.

"Zey, kita menunggu sebentar ya." ucap Kyoyo.

Zey mengerutkan keningnya, "menunggu? Menunggu siapa Bibi?"

"Kita menunggu Ayumi dan Akio, sangat tidak seru jika kita hanya berdua."

"Baiklah bibi."

Tak lama kemudian....

"Permisi...." suara pria dan wanita yang di tunggu akhirnya tiba.

Akio dan Ayumi sudah tiba di depan rumah Kyoyo.

"Maaf Kyoyo-san, kami terlambat." ucap Akio yang sedikit membungkuk sebagai permintaan maaf begitupun dengan Ayumi.

"Tidak masalah, kami juga baru selesai membereskan barang barang, yakan, Zey?"

Zeyna tersenyum dan menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Oh ya, Kyoyo-san, aku hanya bisa membawa bekal ini." ucap Ayumi.

"Tidak masalah Ayumi, aku sudah membuat makanan sedikit lebih, jadi tidak perlu khawatir." ucap Kyoyo.

Akio dan Ayumi saling pandang dan tersenyum satu sama lain.

"Terima kasih Kyoyo-san." ucap keduanya.

Kyoyo tersenyum dan menganggukkan kepala, "sama sama."

Akio mengambil posisi kursi mengemudi, dan Kyoyo di sampingnya.

Zeyna dan Ayumi duduk di kusi belakang.

"Kyoyo-san, kita akan pergi kemana terlebih dahulu?" Tanya Akio.

"Kita ke teman Shinjuku, menikmati pemandangan bunga." ucap Kyoyo.

"He~bukankah terlalu cepat ke sana? Lebih baik kita ke sana saat makan siang, Kyoyo-san dan Zeyna juga bisa sambil beribadah di sana." saran Ayumi.

"Kalau begitu kita kemana dulu?" Tanya Akio.

Zeyna yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara

"Em....boleh aku memberi saran?" Ucap Zeyna.

Mereka menatap Zeyna dan tersenyum.

"Katakan, Zey." ucap Kyoyo.

"Em...bagaimana kalau kita ke taman tepi laut Hitachi, aku ingin melihat hamparan luas bunga Nemophilia biru, aku dengar bunga itu akan mekar di musim semi." ucap Zeyna.

Mereka tersenyum, "ide bagus Zeyna-san, tempat itu memang sangat bagus. Mari kita ke sana." ucap Akio yang langsung menjalankan mobilnya ke tempat tujuan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status