"Tolong aku dari Ayah dan ibu tiriku, Paman. Aku akan melakukan semua yang Paman perintahkan. Aku bisa mencuci, pembantu, apapun itu. Aku...." Bellerien Grecelin bersimpuh di hadapan pria 35 tahun itu. Ia sungguh berharap adik angkat ibunya dapat membantu.Dia sudah kehilangan harapan setelah menda
Belle menyeka air matanya. Dia gagal mendapatkan perlindungan dari adik angkat Ibunya, dan kini dia harus kembali kerumah Ayah serta Ibu tiri yang begitu tidak nyaman. Dia, berjalan menuju pintu utama dengan langkah kakinya yang berat. Air matanya yang terus jatuh bergelimangan itu dia biarkan saja
Jelios memegangi kepalanya yang terasa sakit, lalu mengendurkan dasinya yang terasa begitu menyesakkan. Hawa panas yang semakin meningkat kini tengah dirasakan benar oleh Jelios. Entah, siapa yang memberikan obat perangsang padanya saat dia sedang di bar tadi, tapi orang-orang Jelios sedang mencoba
"Kenapa Paman melakukan ini padaku?!" Tanya Belle marah, "Aku memang pernah mengatakan siap menjadi pembantu bahkan budakmu. Tapi, Aku tidak pernah mengatakan bahwa aku siap untuk menjadi budak seksmu!" Protes Belle sembari terus menitihkan air matanya. Jelios menghela nafasnya, matanya terus terar
Dilarang untuk menuntut apapun di luar kesepakatan, tidak boleh ikut campur dalam urusan pribadi, juga tidak boleh menuntut untuk sebuah hubungan atau status resmi. Seperti itulah, perjanjian yang dibuat oleh Jelios untuk Belle. Belle tak merasa keberatan. Baginya, yang paling penting adalah menga
Belle tersenyum sinis. Tamparan itu tidak akan dia balas dengan tamparan juga. Dia akan berusaha sebaik mungkin menahan diri, berusaha untuk tenang dan akan membalas dengan cara yang menyakitkan nanti. Akan dia habisi, tanpa ada yang tersisa selama dia memiliki kekuatan yang di pinjamkan Jelios pada
"Kembali kau, Belle! Dasar anak tidak berguna! Berani sekali kau melangkah keluar, lihat saja apa yang akan kulakukan kepada sertifikat rumah Ibumu, dan aku juga akan membongkar kuburan Ibumu! Aku, akan melempar mayat Ibumu, dan membuangnya ke tempat anjing yang terkena rabies!" Ucap Tuan Bram denga
Belle meringis menahan rasa pegal yang terasa pada pinggangnya. Saat ini, dia tengah berada di dalam kamar mandi setelah gempuran yang dilakukan Jelios kepada tubuhnya. Entahlah, setiap kali Jelios melakukan itu padanya, tubuhnya akan benar-benar remuk seperti terlindas ban truk. Belle membuang na