Share

63. Disekap

Alaric bersikap tenang membuat pria paruh baya mengalihkan pembicaraan mereka. Ia tahu apa yang akan terjadi jika salah bicara bukan hanya dirinya tapi juga seluruh keluarga akan hancur bahkan kematiannya tidak akan terendus oleh pihak berwajib sehingga ia di nyatakan mati sewajarnya.

Membayangkan hal itu membuat buku kuduknya berdiri tatapan yang terlihat tenang itu justru tatapan sebaliknya. Tatapan seorang pembunuh berdarah dingin, siapa tak kenal Alaric dalam dunia bisnis dan bawah dua orang yang di takuti banyak orang termasuk lawan bisnisnya.

"Haruskah aku percaya? Atau kau ingin kita bermain-main lebih dulu tuan?"

"Hahaha, becandamu tidak bisa membuatku tertawa. Tapi, sedikit menggelitik."

"Tuan, cobalah untuk jujur agar tidak ada hal yang membuat kita tidak nyaman terlebih anda."

"Boy, kau belum mengenalku sepertinya. Aku tidak pernah bermain-main dan apa yang aku katakan itu adalah sebuah kejujuran."

"Oke, kali ini aku percaya tuan Rendra. Anggap saya percaya dengan perkataa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status