Share

43. Tugas Baru.

"Kamu sudah benar-benar kuat untuk kembali bekerja, Ki?" Bima bertanya sekali lagi sebelum menghentikan kendaraan di tempat parkir. Saat ini Bima tengah mengantar sang putri ke stasiun televisi tempat putrinya bekerja.

"Kuat dong, Pa. Hampir sebulan lamanya beristirahat di rumah, masa tidak sembuh-sembuh juga? Yang Kiran takutkan malah otak Kiran jadi tumpul karena tidak diasah-asah." Kiran membuka sabuk pengaman.

"Pun berat badan Kiran jadi naik pesat karena terus makan enak dan jarang bergerak. Lama-lama Kiran bisa saingan dengan gapura kabupaten. Kiran kerja dulu ya, Pa?" Kiran berpamitan sambil membuka pintu mobil.

"Baiklah. Ingat pesan Papa. Jangan terlalu memaksakan diri. Bekerjalah secara profesional. Tapi tidak boleh juga mendzolimi diri sendiri. Ingat juga pesan mamamu. Jangan ikut liputan secara langsung dulu. Selain kamu belum pulih seratus persen, kamu masih diincar oleh orang-orang yang merasa terganggu oleh aksimu."

"Siap, Pa." Kiran membuat gerakan menghormat ala milite
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
carsun18106
nama ibu nya ryan, bukannya bu salbiah?
goodnovel comment avatar
Umroh Purnama
apakah ada keterikatan, kejadian hilangnya pak Ryan dengan pak Irman?...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status