Share

49. Tebak-Tebak Buah Manggis.

"Keparat! Jurnalis tukang ikut campur ini tidak ada kapok-kapoknya mencampuri urusanku!" Pak Irman membanting remote televisi. Ia sudah mengusahakan segala cara untuk melenyapkan sang jurnalis. Dimulai dari memanipulasi Lisna, Murni, bahkan meminjam tangan anak buah Juan untuk membajak pesawat. Tapi jurnalis sialan ini masih tetap hidup sampai hari ini. Entah nyawanya ada sembilan atau memang keberuntungannya yang tak habis-habis. Ia kehilangan cara untuk membungkamnya.

Di tengah kekesalan, tangis Aldy kembali menggema di seantero ruangan. Dikarenakan rumah kontrakan ini kecil, tangisan Aldy mendominasi satu rumah. Kepala Pak Irman makin pusing karenanya.

"Bibik bisa tidak mendiamkan Aldy?" Pak Irman meneriaki Bik Hasni. Ia panik karena sepertinya ia tidak akan bisa lolos lagi dari hukuman kali ini. Nasibnya kini bagai telur di ujung tanduk.

"Sabar, Pak. Namanya juga anak kecil. Mungkin Aldy resah karena orang tuanya terus bermasalah," sindir Bik Hasni kalem.

"Maksud Bibik apa? Bibik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Wur Yani
nah lo...beda jauh sama perkiraanmu kiran
goodnovel comment avatar
Umroh Purnama
jalan keluar yang bagus, tp harusnya langsung nikah ya kl mau cari jalan keluar buat bisa ngelindungi Kiran 24 jam...
goodnovel comment avatar
carsun18106
kiran ini saking rebellious nya sampe2 pacar mo nemuin bokap pun ngga kepikiran buat ngelamar wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status