Share

Mantan Istri

RAHASIA GRUP WA KELUARGA SUAMI (2)

"Apa kamu harus tahu apa yang di lakukan, Adnan? Dia bukan anak kecil, yang harus di kekang!" jawab Ibu.

"Tentu aku harus tahu Bu, karena mobilnya akan aku pakai kerumah, Mama," ucapku.

"Ada urusan penting apa kamu, kerumah Mama?" tanya Mas Adnan. Suamiku ini memang baik dan tak pernah kasar karena itu aku percaya. Tapi ternyata semua kebaikan ini hanya tipuan, di belakangku Mas Adnan sama saja seperti saudaranya yang lain.

"Mas, anterin kamu ya sama Riko, kerumah Mama," Mas Adnan menawarkan untuk mengantarku. Segitu takutnya dia tidak jadi menyusul Mbak Kemala.

"Emangnya, Mas mau kemana sih? Ini kan malam minggu, kenapa tak menghabiskan waktu denganku dan Riko saja!"

"Adnan, mau anter Ibu kerumah Feli. Ibu mai berkunjung, sudah kamu jangan banyak tanya lagi, jelaskan mobilnya mau di pakai!"

Seakan mereka saja yang punya dan berkuasa. Begitulaj keluarga Mas Riko. Tak menyukaiku tapi suka meminjam padaku, seperti Mbak Feli, Dea dan juga Farhan sering pinjam mobil.

Farhan apalagi, tiap kerumah pacarnya pasti minjam mobil untuk mengajak kekasihnya jalan. Aku melihatnya di sosmed. Apalagi mobilku harganya cukup mahal, terlihat mewah membuat mereka ketagihan meminjam.

Aku merebut paksa kunci mobil di tangan Mas Adnan. Reflek ia melepaskannya.

"Tapi aku juga ada keperluan mendesak, Mamaku juga penting, Bu!" ujarku dan menggandeng tangan Riko untuk pergi dari rumah Ibu mertua.

Sebelum menikah denganku Mas Adnan hanya sebagai ojek online. Aku dulu menikah dengannya, karena Mas Adnan baik, dan bisa ku percaya. Tapi aku salah, setelah ku naikkan begini dia justru mengkhianatiku.

"Kania..!" Mas Adnan memanggil.

"Eh Kania, mau kemana kamu. Gak sopan mencuri kunci mobil!" pekik Ibu mertua.

Tak peduli aku pergi dari situ.

***

Di perjalanan Mas Adnan berulang kali menelponku. Tapi aku tak mengangkat panggilannya.

Aku menuju rumah Mama. Aku hanya ingin bertemu Mama dan bisa menenangkan pikiran.

**

Riko bermain dengan Kanza keponakanku. Dia anak Mbak Herlin Kakak iparku istri Mas Dani.

"Kania, kamu kenapa?" suara Mama membuyarkan lamuananku.

"Iya, Ma..,"

"Kamu ada masalah? Kenapa seperti memikirkan sesuatu, dari tadi murung?" tanya Mama.

Mama selalu peka dengan keadaanku, tak bisa ku sembunyikan darinya. Tapi aku tak perlu gegabah memberitahukannya sekarang.

"Enggak Ma, Kania sedang datang bulan. Jadi mood-nya lagi gak bagus," jawabku.

"Mama, kira kamu sedang ada masalah."

Hingga jam 9 malam, aku masih di rumah Mama. Mas Adnan tak ada menghubungi lagi, dia sudah pulang atau tetap menyusul Mbak Kemala.

Aku kembali membuka grup WA.

[Adnan, kamu sudah sampai nak?] pesan dari Ibu.

[Alhamdulillah sudah Bu.] balas Mas Adnan dan mengirim foto selfie mereka bertiga, dia bersama Cila dan Mbak Kemala sedang makan sepertinya di restoran seafood.

[Alhamdulillah, senangnya lihat senyum cucu Nenek yang cantik, bisa ketemu Papanya.] balas Ibu kembali.

Jadi Mas Adnan kesana. Tega dia melakukan ini di belakangku, menghabiskan waktu untuk mereka. Sedangkan Riko jarang di beri perhatian. Memang beberapa bulan terakhir ini Mas Adnan kurang perhatian pada kami. Sering pergi, dari situlah kecurigaanku berawal.

[Serasi loh kalian. Kemala cantik, beda dengan tu si Kania! Pakai jilbab panjang, baju longgar, gak modis!] Mbak Feli ikut membalas.

[Mbak Kemala bisa merawat diri, lah Mbak Kania mblawus! Hahaha....!] timpal Dea dengan emot tertawa berguling.

[Bener banget, menang banyak duit doang! Fisiknya kalah!] Farhan ikut menimpali. Pria itu lemes juga ternyata.

Walaupun pakaianku begini, aku rapi, bersih. Bukankah Mas Adnan dulu juga pernah bilang senang melihat penampilanku. Karena Mbak Kemala dulu selingkuh berawal dari ia membuka aur*t dan suka foto sexy di sosial media.

Sekarang wanita yang mengkhianati Adnan mereka puji penampilannya.

"Kanza, maaf Mama telat jemput kamu. Senang ya main sama Riko!" suara Mbak Herlin membuat perhatianku teralih dari ponsel.

"Apakah Kanza merepotkanmu, Kania?" ucap Mbak Herlin. Dia kakak iparku orangnya baik dan ramah.

"Tidak Mbak, Riko justru happy ada temannya," jawabku.

Dari siang memang Kanza disini bersama Mama, karena Mbak Herlin dan Mas Dani ada keperluan.

"Mbak pikir kamu pergi dengan Adnan. Tapi ternyata kamu disini, kaget juga lihat mobilmu ada di depan," ujar Mbak Herlin.

"Memangnya ada apa, Mbak?" apa maksud Mbak Herlin.

"Tadi Adnan telepon Mbak, sedang dirumah mau pinjam mobil mau pergi sama kamu. Katanya mobil kalian sedang di bengkel. Makanya Mbak kaget kamu disini," jelas Mbak Herlin.

"Terus Mbak pinjamin?"

"Iya, tadi Mbak suruh aja Bi Tika kasih kuncinya,"

Mas Adnan. Licik sekali dia tidak dapat mobilku dan pinjam sama Mbak Herlin. Karena Mas Dani mempunyai mobil lebih dari satu.

"Ada apa, Kania?" tanya Mbak Herlin menelisik.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
udah dapat suami duda dan mantan tukang ojek, diselingkuhi lagi. apes banget nasibmu kania. ada yg salah dg mu. pakaian tertutup banyak yg modis juga sekarang apalagi klu punya duit.
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Dasar suami zolim
goodnovel comment avatar
Safika Nurul
Astagfirullah halladziim ada y suami model begitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status