Share

Bab 18: Bertemu Pelakor

Aku setuju untuk bertemu dengan Anita. Seperti kata Sarah, setiap permasalahan harus diselesaikan, bukan dibiarkan berlarut-larut tanpa kepastian. Aku sudah menguatkan hati, apa pun yang aku dengar nantinya, setidaknya aku sudah menyiapkan diri untuk kuat.

Kami menunggu Anita di sebuah kafe tak jauh dari apartemen yang kutempati sementara. Mas Bagas duduk di sampingku. Dia tampak sibuk dengan smartphone-nya. Aku juga tak banyak bicara, sesekali kusedot minuman, kemudian mengaduk-aduk kembali menggunakan sedotan.

"Ngobrol, dong. Jangan diem aja." Mas Bagas membuka percakapan.

Aku melirik sekilas, lalu kembali asik dengan gelas berisi jus jeruk dingin kesukaanku.

"Mau ngobrol apa? Mas aja asik sendiri dengan HP." Aku berkata jutek.

Mas Bagas meletakkan ponselnya di atas meja. Sesekali layar ponsel menyala kemudian padam dengan sendirinya.

"Itu dia," ujar Mas Bagas.

Aku melihat ke arah pintu masuk. Seorang wanita yang memiliki postur tinggi semampai datang menghampiri kami. Dia ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status