Share

14. Istriku Bukan Wanita Mandul

“Mas ... !”

Mas Mirza langsung melirikku tapi saat melihat dadanya yang naik turun aku bisa menduga kalau amarahnya saat ini belum sepenuhnya mereda.

Tatapannya kemudian nyalang terarah pada ketiga adiknya yang sudah begitu kelewatan.

“Mas, kamu dan Mbak Nia kan nggak punya anak, jadi sudah sewajarnya kalau Mas memberikan warisan pada anak-anak kami. Salah Mas sendiri yang masih bertahan dengan wanita mandul, jadi sampai tua Mas nggak punya keturunan.”

Arman kian sarkas mengomentari.

Telingaku sudah sangat panas mendengarnya.

Pun dengan Mas Mirza yang sekarang tampaknya sudah tak bisa menahan diri.

“Siapa bilang Nia mandul, istriku bukan wanita mandul, bahkan sekarang kami sedang menunggu kelahiran putra pertama kami.”

Aku hanya bisa mendesah panjang ketika akhirnya Mas Mirza mulai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status