Share

Mencuri Ciuman

Setelah Firman pergi ke kantor, Winda kelabakan mengurus dua bocah yang berlarian. Fira mengejar minannya yang di bawa oleh Farhan.

“Duh, gimana ini? Mereka terus berlarian dan tidak mau mendengarkanku. Ish Firman, anakmu ini.“ ia mendengus kesal.

“Aku yakin, ibu mereka juga sama menyebalkan, makanya melahirkan anak yang menyebalkan juga.” gumamnya, tanpa di sadari Winda telah membicarakan dirinya sendiri.

“Hei, bisa tidak kalian jangan berlarian, nanti jatuh. Bisa-bisa aku yang di marahi ayahmu.”

Dan, baru saja Winda mengatakannya. Fira terjatuh, dia menangis.

“Tuh 'kan, apa Tante bilang? Jangan berlarian nanti jatuh, jatuh kan?!” ujarnya.

“Mama~~” Fira menangis.

Entah mengapa Winda merasa iba. Padahal sebelumnya dia merasa kesal. Winda mendekat kemudian langsung menggendongnya.

“Sudah jangan menangis,” tiba-tiba saja perasaannya menghangat saat menatap wajah Fira, sangat mirip dengan Firman. Dia juga melihat k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status