Semua Bab My Boyfriend: Bab 31 - Bab 38
38 Bab
Menikmati Momen
Gibran membawa Aletta masuk ke dalam resort tersebut. Disana ia memesan beberapa jenis makanan spesial untuk pacarnya. Hampir setengah jam lamanya mereka menunggu, akhirnya makanan tersebut pun tiba dan menaruhnya di atas meja mereka. "Waw. Kamu pesan ini semua, Bunny?" Aletta sampe ngiler melihat semua makanan yang menggiurkan di depannya. Gibran mengangguk. "Gak sia-sia kita menunggu, Bunny. Selain tatanannya cantik … ini juga sangat lezat," ucapnya setelah mencoba satu potong beef barbeque. Gibran membentangkan bibibrnya menjadi sebuah senyuman. Kemudian meraih satu garpu yang ada di atas meja. 
Baca selengkapnya
Panggilan Video
Setelah selesai, mereka membawanya ke dalam, disimpan ditempat yang lembab, biar tidak layu besok pas dijual. "Kamu makan duluan. Bapak mau bersihkan badan dulu," ucapnya seraya menyampirkan sebuah handuk di pundaknya. Gibran mengangguk. Dia berjalan menuju dapur, yang dimana ibunya tengah menata semua makanan disana. "Bapak mana?" tanyanya sambil menuangkan satu gelas air putih, lalu diberikan pada Gibran. "Bapak katanya mau mandi." Gibran menerima gelas tersebut, dan dia teguk sampai tandas isinya. "Oo. Kamu makan dulu aja. Ibu mau beresin dulu perabotan," ucapnya seraya berlalu dari sana. Gibran
Baca selengkapnya
Lelaki Sejati
Gibran termenung di atas motornya. Sudah hampir 20 menit dia disana menunggu kedua orang tuanya, tapi mereka belum juga kelihatan. "Aku berangkat aja kali, ya?" gumamnya seraya melirik jam yang melingkar di tangannya. "Ah, iya. Aku berangkat aja." Gibran menghela nafas. Kemudian mengirim sebuah pesan pada Aletta, bahwa dia akan berangkat kesana sekarang. Sebelum pergi, Gibran menitip salam terlebih dahulu pada tetangganya, buat ngabarin kedua orang tuanya kalau dia sudah berangkat. Setelah itu, dia baru berangkat menuju rumah Aletta. Sepanjang perjalanan dia terus beriring, menyanyikan sebuah lagu yang akan ia nyanyikan nanti di cafe. 
Baca selengkapnya
Tidak Salah Memilih
Gibran memarkirkan motornya di depan sebuah halaman cafe. Kemudian mereka berdua turun dan melangkah masuk ke dalam cafe tersebut. "Eh, Gibran!" Seorang Pria berperawakan tinggi berisi menyapanya Gibran tersenyum. Begitupun dengan  Aletta.  "Kebetulan sekali kamu kesini, Gib. Ada acara disini." ucapnya seraya membawa mereka berdua untuk duduk di salah satu kursi yang ada disana. "Terimakasih." Mereka duduk berhadapan dengan asistennya Pak Pendra. "Bagaimana kabarmu, Gib? Mm … audisinya gimana? Lancar?" tanyanya dengan berpangku tangan diatas meja. Gibran tersenyum manis. "Alhamduli
Baca selengkapnya
Aku Mencintaimu, Al
Gibran berdiri di atas sebuah panggung persegi, lengkap dengan alat-alat musik yang nanti akan ia mainkan. Sebuah mic yang berdiri tegak di depannya, ia raih sembari menarik nafas dalam-dalam. …... By: Kangen Band Judul: Yakin Cintamu Kudapat Lirik: Langkah kakiku semakin sesatSaat dirimu hakimi hatikuNamun kucoba selalu mengalahKulakukan demi cinta Aku menunggu dan terus berharap
Baca selengkapnya
Gibran Semakin Tidak Tahan
Gibran mendekatkan wajahnya pada Aletta, sampai dahi mereka menempel sempurna. Aletta tersenyum malu juga grogi. Dia menatap wajah Gibran yang sangat dekat dengannya. Gibran mengedipkan matanya memberi isyarat, dan Aletta memahaminya. Dia segera memejamkan mata, menyambut kedua bibir yang akan menempel pada bibirnya. Semua orang yang menonton adegan tersebut, menganga dengan perasaan yang tidak karuan. Mereka senyap, terdiam seakan seperti sebuah patung, dan Cup. Gibran mencium bibir Aletta sekilas. 
Baca selengkapnya
Aku Ingin Lebih Dari Ini
Gibran melajukan motornya, membelalah jalan kota yang cukup lenggan, karena hari ini sudah begitu larut dan bukan weekend. Jadi, jalanan cukup sepi. Dipertengahan perjalanan pulang, dia menghentikan motornya tepat di tempat sepi. Membuat Aletta sedikit gelisah. Dia berdiam diri di atas motor tersebut dengan perasaan was-was. Walau ia tahu kalau Gibran tidak akan mungkin berbuat seperti itu, namun tetap ada rasa takut di dalam hatinya. Aletta menatap Gibran yang sudah membalikkan tubuhnya menghadap belakang. Bibir ranumnya berhasil menggoda Alwtta yang sama-sama merindukan ciuman tersebut. Gibran te
Baca selengkapnya
Jangan Benci Aku Gib
Gibran menghentikan motornya di sebuah tempat sepi. Dia kemudian turun dan diikuti oleh Aletta di belakangnya. "Bunny!" Aletta sedikit mempercepat langkahnya, menyusul Gibran yang tidak sedikitpun menghiraukan dirinya. "Bunny!" panggilnya lagi saat sudah berada di dekat dengannya. Gibran menoleh, namun dengan raut wajah yang datar. Membuat hati Aletta sakit melihatnya. "Maafkan aku, Honey. Aku lupa kalau kita masih pacaran. Belum melangkah jauh ke jenjang yang lebih serius," ucapnya datar. Aletta hanya diam mendengarkan. "Entah apa yang tengah aku pikirkan… sampai-sampai aku meminta hal itu!
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status