All Chapters of Cinta dan Dosa: Chapter 51 - Chapter 60
80 Chapters
51. Persaingan
“Dasar Brengsek, aku makin gak suka sama dia,” umpat Lita, saat mengetahui semua kebenaran yang terjadi antara Melati dan Bisma.Melati menceritakan semua yang terjadi padanya, dia bisa melihat Lita adalah orang yang tulus. Lagipula Melati sedang membutuhkan sosok untuk bersandar, dia tidak mungkin bercerita kepada keluarganya perihal ini bukan?“Aku bingung, Lit! Kenal sama Bisma, seperti mimpi buruk untuk aku.” Malati menyeka sudut matanya.“Tapi, yang aku lihat dia memang cinta beneran sama kamu, Mel.” Lita mulai berpikir, “Aku bisa melihat dari sorot matanya.”“Tapi, cara dia itu salah, Lit,” ungkap Melati, sesungguhnya gadis itu menyadari bahwa Bisma memang benar-benar mencintainya. Dan rasa itu bertambah, dengan tidak inginnya Maudi bisa memiliki Melati.“Aku gak bakal sanggup di posisi kamu, Mel. Pantas aja, kalau kamu kemarin sempat depresi.”“Aku bingung, apalagi Papah aku udah gak percaya sama …. ” Melati menghentikan ucapannya, rasanya dia tidak sanggup dengan semua kenyata
Read more
52. Tentang Raya (Bayangan Masa Lalu)
“Hay, Bisma!” sapa seorang gadis berambut sebahu. Didepan teman-temannya Bisma selalu memasang wajah cuek kepada para gadis, tetapi tidak dibelakang mereka.Seorang Bisma berubah menjadi lelaki yang berbeda, dia akan berlagak layaknya seorang penyair yang mampu membuat para gadis luluh.Sudah sejak lama Bisma memperhatikan gadis yang selalu menyapanya setiap pagi, menurut informasi gadis itu bernama Raya, dia berada dikelas XII MIPA B, sedangkan Bisma berada di kelas C.Berbekal informasi tersebut, Bisma mencoba mencari tahu akun media sosial Raya dan mengajak Raya untuk ketemuan.Bak gayung bersambut, Raya yang mendapatkan pesan dari orang yang begitu dia kagumi sangat senang, dan semenjak saat itu mereka sering bertemu.“Kenapa kita harus merahasiakan ini dari orang-orang?” tanya Raya, saat ini mereka sedang bermain ke puncak Bogor. Hubungan keduanya saat ini sudah menjadi sepasang kekasih.“Aku hanya belum siap aja untuk mempublikasikan semua,” jawab Bisma. Lelaki itu membenarkan s
Read more
53. Di Bawah Rembulan
“KAMU AKAN MERASAKAN PENDERITAAN!”Bisma terbangun dari tidurnya, tepat setelah sosok yang Bisma yakini Raya mengucapkan kalimat tersebut. Entah sudah yang keberapa kali. Namun, akhir-akhir ini Bisma kerap bermimpi buruk.“Kenapa Lo selalu datang di mimpi gue, Ra?” tanya Bisma yang merasa lemas, dia akhirnya memutuskan untuk ke kamar mandi. Sekedar untuk membasuh muka, dan setelah itu dia memilih untuk keluar menuju balkon kamarnya.“Kita udha putus hubungan, dan Lo yang memilih untuk akhiri hidup Lo. Seharusnya Lo jangan ganggu hidup gue.” Bisma mengacak rambutnya, setelah itu dia mengambil rokok dan menyalakan nya.Huft.Kepulan asap mulai berterbangan, berpencar dan menyatu dengan dinginnya malam, seiringan dengan Bisma yang terus-menerus mengisap rokok.“Gue gak bakal percaya sama omongan Lo, penderitaan. Hidup gue selama ini juga sudah menderita.”Bisma memilih tidak percaya dengan sumpah yang Raya ucapkan, tentang dirinya yang akan merasakan penderitaan. Namun, ada satu hal yang
Read more
54. Malaikat Pelindung
Hari ini, semua siswa-siswi SMA Bintang berkumpul di lapangan utama. Upacara serah terima jabatan dari pengurus OSIS baru dan lama sedang berlangsung.Dan sekarang, tiba saatnya mandat dari Ketua OSIS sebelumnya. Maudi naik keatas podium, memberikan sambutan dan pesan-pesan kepada jajaran baru yang akan bertugas.“Ganteng banget!” teriak salah satu teman yang ada di sebelah Melati. Gadis itu hanya tersenyum simpul, tidaklah mereka menyadari bahwa Maudi sebenarnya lebih tampan dari pada Bintang Sekolah yang selalu mereka agung-agung kan.Setelah lima menit, Maudi menuruni podium dan digantikan dengan sambutan dari ketua OSIS yang baru. Melati pun segera keluar dari barisan, mencari sosok yang baru saja meninggalkan lapangan.“Perasaan tadi kesini!” Melati berjongkok, sambil memijat kakinya yang pegal. Efek terlalu lama berdiri saat upacara tadi.“Kamu nyari aku, Mel?”Sebuah suara mengagetkan Melati, bagaimana bisa lelaki itu ada dibelakangnya sekarang. Gadis itu pun menoleh, menatap k
Read more
55. Jangan Panik!
“Sial!” Bisma memukul kemudi mobilnya saat telah membuka pesan dari Sinta. Kenapa dia malah mengabaikan pesan penting ini dari tadi, padahal Bisma bisa langsung menghampiri orang yang di foto tersebut saat itu juga.Tepat pulang sekolah, Bisma menunggu-nunggu Melati. Dia ingin menanyakan kejelasan hubungan antara keduanya, dia masih belum ikhlas untuk melepas Melati begitu saja.“Hai, Bis! Gimana? Udah lihat foto dari aku,” tanya Sinta. Dia menghampiri Bisma yang saat itu sedang menyandarkan atau tangannya diatas jendela mobil. Gadis itu sedikit mencolek dagu Bisma. Yang memang, kaca mobilnya dibiarkan terbuka.“Apaan sih, Lo!” Bisma menyingkirkan tangan Sinta yang mulai berani membelai wajahnya.“Gimana rasanya diacuhkan?” tanya Sinta setengah mengejek.“Itu yang Gue rasain, saat Lo abai sama Gue!”“Berisik!” hardik Bisma.“Uw! Buy the way … gue udah sebarin foto itu sama temen sekelas gue.” Sinta berkacak pinggang.“Lo tahu kan, dalam waktu singkat foto itu bakal menyebar.”Bisma me
Read more
56. Jujur
“Jadi, kapan kamu mau cerita?” tanya Raka.“A–ku, A—”“Apa Bisma pelakunya?” tanya Raka hati-hati, dan saat itu juga laju mobil melambat.Melati terdiam, bagaimana tebakan Raka bisa benar.“Ok!” Raka menepikan mobilnya di pinggir jalan.“Sebagai paman, aku janji gak bakal cerita ke Kak Dewi atau Kak Anton.” Seolah mengerti Raka memberikan kejelasan sebagai balasan dari pertanyaan yang diajukan.“Sebagai sesama anak basket. Tentu, kabar tentang kami akan bertukar seiring dengan persaingan yang terus berlanjut.” Raka mulai membuka obrolan.“Termasuk Bisma, Aku sudah tahu semua tentang dia.”Melati menatap ke arah Raka, benarkah?“Dulu, pacar dia dimana-mana, bahkan di SMA Angkasa juga ada. Minuman Keras adalah teman nongkrong dia, Rokok apalagi, tinggal satu yang belum di dengar dari dia.” Raka menghentikan ucapannya, membuat Melati ingin bertanya.“Apa dia pecandu bukan. Kamu ngerti kan?”Melati mengangguk, didepannya Bisma terlihat seperti bukan pecandu obat-obatan terlarang. Hanya sa
Read more
57. Sendiri
Hari demi hari berlalu, tidak terasa sudah Satu Minggu para siswa-siswi SMA Bintang melaksanakan ujian semester 1. Kini mereka masuk sekolah hanya sekedar mengisi kekosongan, sembari menunggu penilaian selesai.Para Siswa pun menghabiskan waktu dengan berbagai perlombaan yang diadakan para pengurus OSIS. Tetapi, bagi Melati semua itu tidak menarik. Gadis itu memilih menghabiskan waktu kosongnya di perpustakaan, berharap bisa bertemu dengan Maudi, sekedar untuk berbagi kisah sebelum mereka benar-benar berpisah.“Kenapa akhir-akhir ini aku jarang melihat Kak Maudi, ya?” tanya Melati kepada dirinya sendiri. Selama masa ujian, Maudi seperti menghindar, dia datang bertepatan dengan waktu dimulainya ujian, lalu pulang setelah selesai.Apa Maudi merasa dirugikan gara-gara foto yang disebabkan oleh Sinta? Setidaknya, itulah yang Mati pikirkan saat ini. Gadis itu pun sedari tadi hanya membuka-buka halaman demi halaman saja, tanpa membaca isi buku dengan teliti.Keesokan harinya, Melati kembali
Read more
58. Permintaan Seorang Ibu
“Kita perlu bicara dulu, Tante.” Maudi meminta izin untuk membawa Malati keluar sebentar. Dan diiyakan oleh Fatmawati.“Kenapa kamu gak jujur soal ini?” tanya Melati. Apa Maudi lupa, Melati tidak bisa bertemu dengan Bisma secepat ini.“Maaf!”Maudi menunduk, dia menatap Melati lagi, “Bisma butuh kamu.”“Maksud kamu apa?”“Dia kecelakaan dia Minggu yang lalu, tepat beberapa hari sebelum ujian dimulai.”“Lalu apa hubungannya sama aku?”“Selama koma, hanya nama kamu yang dia panggil, Mel. Alam bawah sadarnya memanggil kamu, sebagai orang yang bisa membawa Bisma kembali.”“Ngaco!” Melati berlalu pergi.Dasar, Melati kira pemuda di depannya akan mengajaknya jalan-jalan. Tapi, dia malah meminta Melati untuk kembali menemui Lelaki yang paling tidak ingin Melati temui lagi.“Mel!” Maudi mengejar Melati yang hampir menuju lift. Dia menatap perempuan di depannya dengan penuh harap.“Aku gak bisa ketemu dia!” tolak Melati. Maudi pun tidak bisa berbuat apa-apa.“Aku antar kamu pulang,” ujarnya sa
Read more
59. Perjuangan Yang Salah
“Aku turun dulu, makasih sudah nganterin aku,” pamit Melati, saat mobil Maudi sudah berada di depan halaman rumahnya. Tanpa menunggu jawaban Maudi, gadis itu langsung keluar dan beranjak.Sedangkan Maudi tidak banyak bicara, dia ikut menyusul Melati turun dan menghampiri Anton yang sudah menunggu diteras. Hari ini adalah hari Sabtu dan Anton tidak sedang bekerja.“Selamat siang, Om!” sapa Maudi. Refleks membuat Melati mengurungkan niatnya untuk memasuki rumah.Anton hanya mengangguk dan tetap menerima uluran tangan Maudi untuk menyalaminya. “Silahkan duduk!”Melati Yang mihay itu semua buru-buru memasuki rumah, dan berniat mendengar pembicaraan mereka dari dekat jendela yang terhubung dengan ruang tengah.“Sebelumnya saya mohon maaf sama, Om. Karena, saya lancang membawa Melati untuk pergi bersama saya.”Anton hanya menyimak, menunggu pemuda di depannya selesai berbicara.“Saya membawa Melati untuk menjenguk saudara saya yang sedang sakit akibat kecelakaan, keluarganya meminta saya unt
Read more
60. Dia juga Anakmu
Keesokan harinya, Maudi telah menjemput Melati tepat pukul 10 pagi. Setelah pamit kepada Anton dan Dewi. Keduanya memutuskan untuk segera pergi.Selama perjalanan, kebisuan lebih mendominasi. Tidak ada lagi kehangatan yang selalu mereka idam-idamkan.“Ayo!” Maudi mengajak Melati untuk segera turun saat mereka telah sampai di Rumah Sakit. Keduanya pun langsung menuju ruangan dimana Bisma dirawat.“AKU SUDAH BILANG, JANGAN MANJAKAN DIA!”Maudi dan Melati mengurung niat mereka untuk memasuki ruang rawat Bisma. Di dalam seperti ada dua orang yang sedang bertikai.“Aku memanjakannya, itu karena kamu. Karena kamu yang selalu mengabaikannya.”Melati bisa mendengar jelas, bahwa suara kedua yang dia dengar adalah teriakan dari Fatmawati.“Aku abai kepadanya. Karena dia telah menghilangkan nyawa anak kesayanganku.”“Kamu? Dia bukan anakmu!”“Dia anakku! Dia menuruni sifatku yang tegas, rajin dan disiplin. Tidak seperti anak Badung itu, kerjaannya hanya buat onar setiap hari.”“Berhenti memojokk
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status