All Chapters of Pesona Ethan: Chapter 41 - Chapter 50
203 Chapters
Bab 41
"Apa aku tidak salah dengar?" Wajah Ethan menggelap.Ethan sama sekali tidak menyangka bila dalam toko pakaian milik keluarganya terselip pegawai yang tidak memiliki etika dan kesopanan sama sekali. Bahkan mereka tidak mengenali siapa yang sedang mereka hadapi saat ini.Ethan menahan gejolak kemarahan dalam diri. Bila bukan kerena sedang menyembunyikan identitasnya, sudah pasti pegawai yang telah merendahkan istrinya, pasti sudah dibabat habis olehnya. "Aku rasa telingamu tidak rusak, bukan? Kalau kamu punya uang, sebaiknya kamu pergi ke rumah sakit dan periksa telingamu!" Pria itu terus mengutarakan kata-kata yang membuat kemarahan Ethan semakin memuncak.Ethan menggepalkan tinjunya. Di dalam kepalanya itu telah menumpuk kemarahan yang siap meledak. Sorot matanya tajam penuh bara api. Ethan menekan dalam diri."Sebelum kami bertindak mengusir kalian dengan paksa dan memanggil satpam, sebaiknya kalian cepat pergi dari toko ini karena toko ini tidak melayani ora
Read more
Bab 42
"Oke, kamu yang memilih. Dalam waktu lima menit kamu tidak bisa membawa bos toko ini ke hadapanku, maka jangan menyesal kalau besok kalian kehilangan pekerjaan karena toko ini tutup," ucap Ethan dengan wajah serius."Kamu mengancam aku?" tantang manajer itu menyepelekan perintah Ethan.Kini giliran Ethan yang menunjukkan kekuasaannya. Salah satu sudut bibirnya tertarik tipis menanggapi bantahan pria itu. Ethan berjalan beberapa langkah mendekati pria itu. Bola matanya bergerak-gerak memperhatikan tubuh pria itu dengan tatapan dingin membekukan."Waktumu tinggal tiga menit lagi. Bila kamu tidak mau disalahkan oleh beberapa pegawai di sini karena mereka kehilangan pekerjaan, maka cepat panggil bosmu ke sini!" Bukan hanya serius dan bukan hanya suaranya yang penuh dengan aura mendominasi, tetapi lagak dan caranya bicara membuat manajer toko takut. Awalnya dia mengira ini hanya ancaman klasik untuk menakut-nakuti mereka, tapi saat melihat gaya dan aura Ethan, ketakutan
Read more
Bab 43
Ethan membalas. Tubuhnya condong ke arah Nada, bahkan lebih dekat lagi dan terlihat intim."Aku rasa dia hanya menjaga reputasi toko ini saja. Lihat saja di sekitar kita!" Ethan menuntun Nada untuk memperhatikan orang-orang di sekitar mereka menggunakan sorot matanya yang beredar. "Mereka memperhatikan semua kejadian ini, bukan? Tentu saja dia tidak mau orang-orang berpikir buruk tentang toko ini," sambungnya setelah yakin Nada mengikuti arah pandangnya."He'um." Nada mengangguk setuju dengan prediksi Ethan. Apa yang dikatakan Ethan benar, masih banyak orang yang memperhatikan mereka. "Seharusnya yang menjadi bos di toko ini kamu. Kamu lebih baik dari mereka," sambung Nada kembali berkata lirih pada Ethan.Ethan tersenyum mendengar pujian Nada karena memang dia adalah pemilik toko itu."Ini hanya trik," sahut Ethan."Meski kita miskin, jangan biarkan orang lain menganggap kita rendah!" sambungnya.Ethan dan Nada terus berbicara dan ngobrol dengan berbisi
Read more
bab 44
Napas keduanya semakin memburu hingga akhirnya Nada melepaskan pungutannya karena merasa kehabisan napas, namun tidak berhenti begitu saja. Seperti hanya berhenti untuk mengais oksigen dan mengisi amunisi, Nada kembali menyatukan rasa mereka.Saat penyatuan semakin mendalam, tiba-tiba tubuh keduanya merasakan kejutan dan sedikit terpelanting sehingga pergulatan keduanya terhenti. Ethan cukup cekatan dan cepat memeluk tubuh Nada sehingga terhindar dari cidera yang tidak diinginkan."Vidor!" Ethan marah. Matanya menyalak menatap pria yang duduk di belakang kemudi.Bagaimana tidak marah?Saat mereka sedang asyik menikmati kehangatan yang baru pertama kali mereka lakukan, tiba-tiba Vidor menghentikan mobilnya secara mendadak. Ya, ini adalah ciuman pertama yang mereka lakukan setelah menikah. Mungkin kalau Nada tidak mabuk, kejadian ini juga belum tentu terjadi malam ini. "Ma-maaf, Tuan. Ada kucing liar melintas." Suara Vidor gugup dan gemetar karena merasa bersalah.
Read more
Bab 45
Tubuh Ethan semakin panas dan peluh telah mulai banjir di kala setiap sentuhan yang diberikan pada tubuh Nada mendapatkan respon baik. Gairah Ethan semakin membuncah karena Nada semakin agresif, bahkan sesekali menjadi pemacu.Bukan hanya itu saja, Nada bahkan terlihat tidak sabar sehingga memaksa Ethan untuk segera menekan tubuhnya. Mendapatkan tuntunan seperti itu, siapa yang bisa tahan? Sekali lagi Ethan lupa pada perjanjian nikah mereka. Dia lupa dengan identitas dirinya dan juga lupa pada tujuan menikahi putri sulung keluarga Vincent.Pesona Nada benar-benar telah mengubah cara pandangnya terhadap putri sulung keluarga Vincent yang terkenal bar-bar, matre dan juga murahan. Yang Ethan ketahui, putri sulung keluarga Vincent bukan gadis murni lagi dan malam ini Ethan melupakan hal itu."No!" Tiba-tiba Ethan tersadar.Saat Ethan junior siap menggempur hal paling berharga dalam diri Nada, tiba-tiba Ethan menghentikan gerakan dan niatnya. Tubuhnya mematung di ata
Read more
Bab 46
"Kita tidak melakukannya, bukan?""Menurutmu?" Mata Ethan menggoda.Wajah Nada merona karena tersipu malu. Dia benar-benar kesal pada dirinya sendiri, kenapa dia sampai mabuk dan hilang kendali sehingga melakukan hal bodoh dan memalukan. Dia ingat bagaimana semalam dirinya dengan tanpa rasa malu merayu dan menyerang Ethan.Tatapan mereka saling beradu dengan sorot dan makna yang berbeda. Ethan dengan sorot menggoda dan jahil menunggu reaksi Nada selanjutnya, sedangkan Nada dengan sorot mata lekat, menyesal, malu dan marah pada dirinya sendiri."Hiks ... hiks ... hiks ...."Tiba-tiba Nada menarik pandangnya. Menarik kaki yang tadi menjuntai ke lantai dan langsung memeluk lututnya. Nada duduk meringkuk memeluk kaki dengan wajah bersembunyi di antara lengan dan lutut. Dia menangis terisak.Ethan sangat terkejut mendengar tangis Nada. Dia sama sekali tidak menyangka istrinya itu akan menangis hanya gara-gara kejadian semalam. Matanya membulat melihat tubuh Nada t
Read more
Bab 47
Ethan kembali ke rumah setelah menyelesaikan pekerjaannya. Sebelumnya dia telah meminta Vidor membelikan makanan yang enak untuk dibawa pulang agar sore nanti Nada tidak perlu repot-repot masak untuk mereka.Saat masuk ke dalam rumah keadaan rumah tampak sepi. Jelas saja sepi karena penghuninya hanya dia dan Nada dan saat ini mungkin Nada sedang di dalam kamarnya. Ethan berjalan mendekati kamar Nada dan langsung mengetuk pintu kamar berharap Nada mau makan bersamanya karena setelah kejadian pagi tadi, Nada cuek dan tidak mau bicara padanya. Bahkan saat Ethan pamit untuk keluar rumah, Nada tidak menanggapi, malah mengusirnya dari kamar, lalu mengunci diri.“Nada!” panggil Ethan mengetuk pintu kamar.Tidak ada jawaban.“Nada!” panggilnya lagi.Sekali lagi tidak ada jawaban.Beberapa kali Ethan memanggil dan mengetuk pintu, tetapi tidak ada tanda-tanda bila Nada ada di dalam dan akan membukakan pintu untuknya. Karena khawatir suatu hal terjadi pada Nada, Et
Read more
Bab 48
Kata-kata dan ide Ethan ternyata sanggup membuat Nada tidak bisa tidur malam ini. Sudah dicoba untuk memejamkan mata, tapi nyatanya kedua mata milik Nada tidak juga mau terpejam dan terlelap. Entah berapa kali istri Ethan itu berganti dan mencari posisi yang dia pikir bisa membantunya tidur, tapi gagal dan lagi-lagi merasa gelisah.Dengan gerakan cepat seperti orang kaget, Nada segera bangun dari baringnya langsung terduduk dengan wajah kesal, rambut kusut dan berantakan."Aaaa!!! Ethan, kenapa kamu selalu saja membuat kepalaku pusing?" pekik Nada sembari mengacak rambutnya hingga bertambah kusut.Nada semakin kesal memikirkan ide desain yang diberikan oleh Ethan padanya. Meski dia tidak menghiraukan dan tidak menganggapnya serius atas idenya tapi nyatanya ide Ethan membuatnya tidak bisa tidur."Hiks ... hiks ... hiks. Kenapa kepalaku menjadi kacau? Seharusnya aku bisa berpikir tenang agar bisa menciptakan karya yang bernilai tinggi," gumam Nada kesal. Kedua tangan m
Read more
Bab 49
Pagi hari ini Nada merasa gelisah dan tidak tenang. Dag dig dug ser perasaannya. Bila beberapa hari kemarin dia tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan desain yang harus dia buat dan selesaikan. Semalam dia tidak bisa tidur nyenyak karena gelisah akan hasil yang diperolehnya karena hari ini karyanya itu harus dipresentasikan."Hei, kenapa?" Ethan memicingkan mata melihat Nada tidak tenang.Seperti biasa, Ethan selalu mengantar Nada pergi ke perusahaan dan mereka akan berpisah di depan pintu gerbang. Ethan merasa khawatir melihat wajah gelisah Nada."Aku takut gagal."Ethan tersenyum tipis. Tanpa meminta izin, Ethan membentangkan tangan, lalu memeluk Nada erat seolah ingin menyalurkan energi positif lewat pelukan hangatnya.Beberapa saat Nada tenggelam dalam pelukan Ethan. Meski dia masih merasa risih dan ragu setiap kali Ethan memeluknya, namun rasa nyaman yang diberikan Ethan lewat pelukan membuatnya bertahan hingga Ethan merenggangkan pelukan mereka dan meny
Read more
Bab 50
"Bicaramu seperti sedang membicarakan diri sendiri," sindir Nada sembari berlalu.Dia merasa muak dengan sikap Ike yang selalu saja menunjukkan wajah tidak suka padanya. Padahal keseharian mereka sangat jarang bersinggungan karena mereka berbeda ruang kerja. Nada juga tidak terlalu mengenal Ike. Mereka bertemu di perusahaan saja.Ike menghentak kaki kesal mendapat respon cuek, bahkan menerima sindiran dari Nada. Wajah cantik dengan polesan lipstik merah itu mengerucut membuat wajahnya tampak cemberut dan menghilangkan kecantikannya. Setelah bayangan Nada berlalu dan menghilang di balik sisi dinding yang lain, Ike dengan hentakan kecil memutar tubuh, lalu pergi ke ruangannya sendiri.Nada pun tidak kalah kesal dengan apa yang dirasakan Ike, tetapi istri Ethan itu tetap melenggang dengan ringan dan kembali ke ruangannya. Di sana sudah ada Indah yang menunggunya. Indah adalah teman di kantor yang baik padanya dan bisa dikatakan perhatian pada Nada."Hei, ada apa dengan wajahmu?" Indah b
Read more
PREV
1
...
34567
...
21
DMCA.com Protection Status